Bekerja tapi tetap di rumah? Siapa yang tidak mau. Asyik sekali, bekerja sesuai bidang yang kita minati, tapi masih bisa mengurus rumah tangga, menjaga dan bermain bermain bersama si kecil. Sungguh mimpi yang jadi kenyataan. Tapi, apa betulan asyik? Resi Fahma, misalnya. Wanita 31 tahun ini memiliki bisnis sendiri di rumah, yaitu bisnis blackboard dan perlengkapan bayi.
Menurut Resi, bekerja di rumah memiliki suka dan duka tersendiri. “Sukanya, ya, bisa kerja sambil main dengan anak. Apalagi anakku mulai kepo, kalau aku packing barang dia suka ikutan. Jadi kerja sekalian main dengan anak. Tapi kalau pekerjaan sedang menumpuk dan anak yang tiba-tiba rewel, pikiran jadi terbagi-bagi antara anak dan kerjaan.
Sehingga aku dituntut untuk multitasking dan atur mood, sih,” ungkapnya. Nah, walaupun jam kerja sesuka hati dan tak perlu lagi repot pergi ke tempat kerja, kerja di rumah justru membuat kita punya lebih banyak urusan. Akibatnya, kalau tidak dikoordinir dengan baik, bisa-bisa kita malah makin sibuk dan kewalahan. Belum lagi, saking banyaknya yang harus dikerjakan, kita sering kali malah tidak memiliki me time.
Sehingga yang bisa terjadi, kita malah stres. Apabila stres tidak ditangani dengan baik, bukan hanya membuat produktivitas kerja terganggu, tapi urusan rumah tangga yang menjadi tanggung jawab kita pun jadi berantakan.
1. Main dulu Luangkan waktu sejenak untuk lepas dari kerjaan. Misalnya saja ambil waktu istirahat dan luangkan bermain bersama anak. “Kalau aku lagi stres dengan kerjaan justru aku stop dulu kerja dan main sama anak. Main sama anak bikin jadi fresh lagi,” kata Resi.
2. Menjadi bagian komunitas tertentu Walaupun terlihat bebas stres dan menyenangkan, terkadang bekerja di rumah menjadi rutinitas yang membosankan karena tidak ada orang lain yang bisa diajak mengobrol atau bercanda seperti di kantor. Karena itu, kita bisa mengakalinya dengan bergabung ke dalam organisasi atau komunitas di waktu senggang.
