Tampilkan di aplikasi

Didi dan Hilda, si penakut ketinggian di atap dunia

Tabloid NOVA - Edisi 1585
17 Juli 2018

Tabloid NOVA - Edisi 1585

Wahai para lelaki pendaki gunung di Indonesia, kalian sepertinya tak lagi bisa menepuk dada! / Foto : NUGIE/DOK. PRIBADI

NOVA
Ada pelajaran berharga yang bisa kita dapat dari Didi dan Hilda, dua perempuan yang belum lama ini berhasil mendaki puncak Everest. Apakah itu soal bagaimana cara memanjat tebing, bikin tali temali, atau cara bertahan dari dinginnya gunung bersalju? Ternyata bukan semuanya. Melainkan: cara melawan takut.

Betapa tidak, Didi alias Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Hilda (Mathilda Dwi Lestari) sama-sama mengaku takut dengan ketinggian. Ups, bagaimana takut ketinggian tapi berani naik sampai Everest? “Kita memang takut banget, tapi ya kita mau pilih mana? Diam saja dengan ketakutan kita, atau melawan ketakutan untuk maju?” ujar Didi.

“Atau sekalian tak usah dipikirin sama sekali. Lebih baik fokus dengan apa yang sedang kita lakukan, daripada takut. Begitu sampai camp sudah lega gitu, bahkan ada rasa senang karena bisa mengatasi rasa ketakutan itu,” timpal Hilda.

Tapi, tentunya bukan hanya sukses melawan rasa takut itu saja yang lantas membuat keduanya berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia itu. Melainkan, Didi dan Hilda memang sudah cukup lama jadi “anak gunung”. Dan, bukan “hanya” Everest yang berhasil dicapai.

Dua mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Parahyangan Bandung ini pun pantas menyandang gelar “Seven Summiters”—alias pendaki puncak 7 gunung tertinggi di dunia. Memang, selain mereka, di Indonesia sudah ada 8 “Seven Summiters” lainnya. Namun semuanya lelaki. Pantaslah, kalau Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi prestasi dua pendaki perempuan ini saat mencapai Everest, 17 Mei 2018 lalu.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI