Tampilkan di aplikasi

Pisang plenet, camilan tiga generasi

Tabloid NOVA - Edisi 1589
9 Oktober 2018

Tabloid NOVA - Edisi 1589

Banyak olahan makanan yang terbuat dari pisang, ada pisang goreng, pisang bakar, keripik pisang, bahkan yang terbaru banana nugget. / Foto : MARIA

NOVA
Kalau Anda belum kenal dengan yang namanya pisang plenet, saat melancong ke Semarang, sempatkanlah mampir ke warung angkringan milik Triyono. Sebab, di kota itu pisang plenet ala Pak Triyono ini jadi kudapan yang paling sering dicari. Yang menarik, menu pisang yang dalam bahasa Jawa berarti dipencet atau dipipihkan itu sudah ada sejak 1952.

Menurut Pak Triyono, jajanan pisang plenet yang melegenda ini menggunakan bahan pisang kepok yang matang pohon. Pisang jenis itu tidak terlalu lembek, sehingga mudah diplenet. Sebenarnya cara mengolahnya tak terlalu rumit. Setelah dikupas, pisang langsung dipanggang di atas bara api. Kayunya bukan sembarang kayu, melainkan kayu kesambi yang membuat pisang tidak mudah hangus.

Setelah dirasa cukup matang, pisang diangkat dan mulai diplenet di antara dua kaca ukuran 15 cm x 15 cm. Dengan lihai, Triyono cukup menekan satu kali saja sampai pisang menyebar dan berbentuk bulat pipih sempurna. Tak sampai di situ, pisang yang telah diplenet ini dipanggang lagi agar matang menyeluruh. Setelah itu, barulah pisang diberikan varian rasa yang akan menambah kenikmatan.

Beragam Rasa

Di angkringan pisang plenet Triyono ini terdapat beragam rasa seperti selai nanas, gula halus, cokelat, susu cokelat, dan keju. NOVA sempat mencicipi pisang plenet rasa cokelat dan selai nanas. Saat pertama kali menggigitnya, tekstur pisang terasa kesat dan legit, namun tidak terlampau manis.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI