Tampilkan di aplikasi

Mudah siatasi selama berani

Tabloid NOVA - Edisi 1594
8 Oktober 2018

Tabloid NOVA - Edisi 1594

Giliran jari teriris pisau, kita cepat-cepat cari kotak P3K. Tapi mengapa saat psikis kita “luka”, kita malas bergerak?

NOVA
Sikap easy going yang menjadi salah satu ciri generasi milenial layaknya dua sisi pisau. Satu sisi, sikap semacam itu membuat kita enteng saja berpindahpindah pekerjaan demi mengejar gaji dan karier yang lebih cihuy, misalnya.

Namun, satu sisi tajam sikap easy going lainnya membuat sebagian kita malah bisa terbenam dalam kubangan stres yang berkepanjangan. Kok, bisa? Bisa saja. Saking merasa bisa menjalani hidup dengan easy going dan menghadapi situasi dengan santai, justru kita tidak menyadari bahwa sebenarnya sedang stres.

“Semua orang di dunia ini pasti pernah berada dalam posisi merasa normal, tapi sebenarnya kita sedang berada dalam suatu masalah,” ungkap Retno Dewanti Purba, psikolog dan pendiri Sahabat Satu Hati, Jakarta. Padahal, selama masih bernafas kita selalu berhadapan dengan masalah.

Dari yang enteng sampai soal mau putus dengan pacar, gagal dalam pekerjaan, mempersiapkan pernikahan, menghadapi masalah rumah tangga, bahkan membuat keputusan untuk bercerai. Jadi, stres ya memang bisa saja datang kapan saja tanpa diundang.

Ya, karena stres adalah suatu respon adaptif individu pada berbagai tekanan atau tuntutan eksternal yang menghasilkan berbagai gangguan meliputi gangguan fisik, emosional, dan perilaku. Namun, seperti tadi sudah disebut di awal, saat ini memang banyak orang yang enggak sadar kalau dirinya itu sedang mengalami ketidaknyamanan psikologis yang menyebabkan gangguan kesehatan mental.

Bisa tidak menyadari, karena kesehatan mental itu kan abstrak, tidak ada wujudnya. Berbeda dengan penyakit fisik yang bisa terbaca oleh pancaindera.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI