Bagi sebagian orang, ada yang kurang rasanya, kalau memulai hari tanpa secangkir kopi. Juga, terasa garing bila hanghout bersama teman tanpanya. Ya, menikmati kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat urban beberapa tahun belakangan ini. Bahkan ada juga yang dalam sehari bisa ngopi berkali-kali karena harus ada berbagai macam urusan yang dilakukan di kedai kopi.
Tapi, tahukah Anda, jika konsumsi kopi kerap dikaitkan dengan naiknya tekanan darah atau lebih dikenal dengan hipertensi? “Dalam sebuah penelitian, kopi dan hipertensi ini trennya adalah U-Shape.
Kalau yang kurang banget konsumsi kopinya—kurang dari satu cangkir dalam seminggu atau enggak sampai satu hari satu cangkir—Itu risikonya terhadap tekanan darah, rendah. Tapi kalau misalnya minumnya satu cangkir per hari, itu tinggi,” jelas dr. Paskariatne Probo Dewi Yamin, SpJP., pakar hipertensi.
“Cuma yang menarik di sini itu adalah bentuknya yang U-Shape. Kalau dia minumnya justru lebih dari satu cangkir sehari, maka turun lagi risikonya,” lanjutnya. Lho, kok bisa begitu? Jadi, dijelaskan bahwa selain kafein, terdapat banyak zat aktif lain yang terkandung dalam kopi yang berperan sebagai antioksidan. Nah, jika Anda meminum dua atau tiga cangkir kopi dalam sehari bisa turun risikonya terhadap hipertensi, karena ada antioksidan yang justru membalikkan efek kafein pada kopi.
“Jadi sebenarnya yang mengakibatkan tekanan darah tinggi pada kopi itu adalah kafeinnya. Tapi selain kafein di kopi itu masih ada zat-zat aktif lain, yang dalam penelitian ini bisa meng-counter attack efek kafeinnya,” ujar dr. Paska.
Nah, kalau gitu boleh minum sebanyakbanyaknya kopi, dong, dalam sehari? Eits, tunggu dulu. Meskipun mengonsumsi lebih dari satu cangkir kopi sehari bisa menurunkan risiko hipertensi, bukan berarti Anda bisa seenaknya minum kopi.
