Tampilkan di aplikasi

Cegah kecelakaan dengan teknik pengereman yang tepat

Tabloid NOVA - Edisi 1620
8 Maret 2019

Tabloid NOVA - Edisi 1620

Melaju di jalan tol memang asyik. Tapi jika tak atur jarak dan ngerem dengan benar, kecelakaan mengintai. / Foto : ISTOCk, DOk. PRIBADI

NOVA
Kasus kecelakaan di jalan tol masih sering terjadi. Yang terbaru kasus kecelakaan di ruas tol Cipali Jawa Barat, pada Minggu (3/3). Selain kelelahan, sering kali kecelakaan ditimbulkan karena pengendara enggak bisa lagi mengendalikan kendaraan. Makanya, penting bagi kita mengatur jarak dan melakukan pengereman yang tepat saat berkendara, terutama di jalan tol.

Asal tahu saja, jalan tol adalah jalan bebas hambatan. Artinya, mobil-mobil yang melintas di jalan tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Meski begitu, pemerintah sudah mengatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan pasal 3 ayat 4 tentang batas kecepatan berkendara, salah satunya di jalan tol. Batas kecepatan di jalan tol yang diatur dalam peraturan disebutkan paling rendah 60 km/jam dalam kondisi arus bebas dan paling tinggi 100 km/jam untuk jalan bebas hambatan.

Menurut Sony Susmana, instruktur di Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), ada dua metode untuk mengenali jarak yang aman antara kendaraan kita dengan kendaraan di depannya. Pertama, ya, berdasarkan jarak dan kecepatan. Jadi jika kita melaju 100 km/jam, jarak terbaik dengan kendaraan di depan kita adalah 100 meter.

Metode kedua berdasarkan reaksi kita sebagai manusia. Satu detik pertama digunakan saat kita berpindah dari gas ke rem, kemudian satu detik berikutnya adalah reaksi saat kita melakukan pengereman dari yang longgar hingga menekan pedal rem lebih kuat. Satu detik lagi tergantung kondisi lingkungan di sekitar mobil. “Jadi total butuh 3 detik jarak aman dengan kendaraan di depannya,” kata Sony.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI