Anak Anda sering dipilih jadi ketua kelas atau jadi pemimpin kelompok bermain? Jika begitu adanya, Anda pantas bersyukur dan berbangga hati. Karena, “Hal ini menandakan dia mendapatkan kepercayaan temantemannya dan ini adalah salah satu tanda dia mempunyai bakat memimpin,” jelas Rizki Washarti Siregar, BA, M.Psi., yang psikolog itu.
Tapi jika si kecil kita di kelas tak pernah jadi ketua, bahkan tak pernah dipilih jadi pemimpin kelompoknya, perlukah kita sedih dan berkecil hati? Tentu tidak, dan jangan pernah. Karena, meski berkaitan dengan bakat, ternyata menurut Kiki—demikian psikolog kita ini dipanggil—kemampuan memimpin bisa dipelajari dan bukan merupakan suatu hal yang sudah terpatri sejak lahir.
Memang, pada banyak kasus, seseorang bisa menjadi pemimpin karena memiliki sedikit unsur sifat internal pada dirinya, yakni sifat ekstrover. Sosok semacam ini biasanya senang jika dikelilingi orang-orang. Sementara individu dengan sifat introver cenderung lebih senang sendiri.
“Orang-orang karismatik, yakni orang yang mudah disukai orang lain, apakah itu karena keperawakannya, sifat seseorang yang hangat atau humoris dan lain-lain, juga punya peluang menjadi pemimpin yang baik,” tambah psikolog pendidikan ini.
Akan tetapi, pemimpin yang baik, lebih banyak dipengaruhi unsur sejauh mana seseorang mau belajar untuk menjadi pemimpin yang baik. Hal ini meliputi kemampuan mendengarkan aspirasi orang lain, bersikap demokratis, berempati terhadap orang lain, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi dengan baik, kemampuan mengelola emosi, sifat jujur dan adil, kemampuan beradaptasi dengan baik dan cepat, dan masih banyak lagi.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.