Berpuasa di bulan Ramadan buat si kecil, memang belum diwajibkan. Tapi, di bulan yang penuh rahmat dan berkah ini, si kecil bisa mendapatkan manfaat lain yang akan sangat berguna buat dirinya, kelak. Apa itu? Tentu bukan sekadar belajar menahan lapar dan haus. Tapi, lebih dari itu, si kesayangan kita di Ramadan ini mulai belajar berkomitmen.
Ooh apa enggak keberatan buat si kecil belajar yang seperti itu? Tentu tidak. Karena komitmen yang kita maksud ini adalah bentuk yang paling sederhana. Yakni, dia mulai belajar untuk berniat sungguh-sungguh, berjanji, dan berusaha keras mewujudkan sesuatu yang diinginkannya. Dan ternyata, hal itu penting diajarkan pada si kecil sejak dini.
“Komitmen dalam kehidupan seharihari dapat membantu anak mencapai goal dan cita-citanya, sehingga menunjang kesuksesan dalam berkarier dan juga berumah tangga. Nah, jika komitmen baru diajarkan ketika anak usia remaja, maka anak membutuhkan usaha yang lebih besar untuk mengubah kebiasaan yang sudah ia miliki,” jelas Chitra Annisya, M.Psi, psikolog anak dari Tiga Generasi Jakarta.
Nah, mengajak anak mulai berpuasa merupakan salah satu cara baginya belajar berkomitmen. Tapi, untuk itu kita perlu punya modal yang cukup untuk membimbingnya—apalagi kalau bukan: ekstra sabar. Misal, jangan kelewat berekspektasi tinggi dengan mengharuskan anak berpuasa langsung secara penuh dan sempurna. Karena, bisa-bisa anak malah tertekan karenanya. Selain itu, kenali betul kemampuan anak. Dan sepakati dengannya target apa yang ingin dia capai.
“Anak perlu merasa berhasil mencapai target puasa sehingga termotivasi untuk terus mencoba dan terlibat dalam kegiatan puasa. Setelah anak menunjukkan kemampuannya menahan lapar dan haus secara konsisten, orangtua dapat mengajak anak untuk secara bertahap memperpanjang durasi waktunya berpuasa,” ujar Chitra.
