Nah, saat Lebaran, di ruangan ini akan berkumpul bukan hanya anggota keluarga, tapi juga keponakan, tante, om, dan sanak saudara lainnya. Sementara di ruang tamu juga tak kosong. Bisa jadi di sana duduk juga teman-teman suami atau tetangga kita.Terbayang kan betapa riuhnya. Apalagi jika di rumah kita ruang tamu dan ruangkeluarga masih menjadi satu, atau jika pun terpisah hanya oleh sekat partisi.
Tapi sudahlah.Karena yang lebih penting, sudahkah kedua ruangan ini akan membuat nyaman para penghuninya? Haruslah. Makanya, Ariana Octavia, home décor enthusiast merasa penting memberikan tips kepada kita untuk urusan membereskan kedua ruangan ini sebaikbaiknya Buatku yang penting fungsinya, kenyamanannya, bukan bagusnya.Bagi Ariana, soal menyimpan barang ternyata kita harus belajar tega.
Bahkan tak hanya buat ruang keluarga, tapi ruang secara umum. Yang ada hanyalah mempertahankan barangbarang yang sudah pasti akan dipakainya. “Aku bukan tipe orang yang suka menumpuk barang. Jadi apa pun yang ada di rumahku adalah yang terpakai.Kalaupun aku dapat endorse seperti bantal, meja, wall décor dan sudah enggak terpakai, aku kasih ke orang,” ungkapnya.
