Lebaran tak hanya menjadikan kita kembali fitri—bersih dan suci. Dan jika dilakukan dengan baik benar—seperti kita menjalani puasa Ramadan, bukan tak mungkin rumah kita pun akan kembali bersih, dan menjadi cantik: siap menyambut siapa pun yang mau datang bersilaturahmi.
Seperti tahun-tahun lalu, kita pun selalu merapikan atau beberes rumah. Apalagi kegiatan semacam itu seolah sudah menjadi tradisi kita menjelang hari raya Lebaran. Tapi, mengapa ya kita tak pernah mendapatkan hasil yang maksimal? Semua tenaga dikerahkan—jangankan suami, si kecil, sampai tetangga sebelah juga ikut turun tangan. Biaya juga keluar tak sedikit. Tapi hasilnya? “Yaah, kok begini-begini aja jadinya.
Siapa juga tamu yang mau memuji?!” keluh sebagian kita. Nah, kalau sudah begini, di mana salahnya? “Setiap orang punya kebutuhan berbeda. Yang penting jangan dipaksain, karena ujungnya justru akan merugikan kita sendiri. Banyak cara yang bisa dilakukan tanpa harus menguras bujet, kok,” pesan Nike Prima, cofounder LivingLoving.net, sebuah website inspiratif tentang dekorasi rumah.
Menurut Nike, faktor penentu berhasil atau tidaknya beberes rumah bukan pada rumah terlihat mewah, “Yang penting sih rapi. Barang-barang yang kecil-kecil sebaiknya disimpan dulu, apalagi kalau kita sudah bisa memperkirakan bahwa tamu-tamu yang akan datang pas Lebaran nanti banyak anak kecil. Terlalu banyak printilan, kita jadi susah juga ngawasinnya,” ingat Nike.
