Saya suka nonton film. Hampir semua saya tonton. Hanya saja, film horor dan yang berbau zombie tak bisa saya nikmati, hehe. Beberapa kali saya juga pernah menulis review film. Saat itu terjadi, biasanya poin yang penting dan saya bahas adalah soal cerita dan kemampuan film itu memainkan emosi audiens. Bagi saya, ada film yang oke untuk ditonton (dalam arti menghibur, tapi ya sudah begitu saja), ada juga yang membuat saya kepikiran sampai beberapa hari dan minggu.
Nah, film yang belakangan ini membuat saya mengalami roller coaster emosi adalah Game of Thrones (GoT), season terakhir. Salah satu tokoh utamanya bernama Daenerys Targaryen. Perempuan kuat yang berambisi mengejar posisinya sebagai ratu atas dunia bernama Westeros. Jelas saya tak bisa cerita banyak di sini. Namun di akhir kisahnya, Daenerys yang bercita-cita melepaskan dunia dari tiran berubah menjadi calon tiran itu sendiri. Ambisi, dendam, dan keengganannya untuk mendengarkan nasihat membuatnya buta dan merasa bahwa kebaikan dan kebenaran ditentukan absolut oleh dirinya. Dia selalu mau lebih, lebih, dan lebih lagi. Poin penting yang membuat para pendukung setianya berubah hati, termasuk kekasihnya sendiri.
Tragis. Wah, kalau Sahabat NOVA ada yang menonton serial ini, saya rasa perasaannya akan sama seperti saya. Ada banyak karakter perempuan hebat di sini; yang tak pernah menyerah, punya ambisi, dan pernah mengalami kesuksesan juga kegagalan.Hanya saja, kisah terakhir Daenerys membuat saya berpikir, “Apa yang terjadi kalau ada perempuan seperti itu di kehidupan nyata? Akankah saya mendukungnya hanya karena dia berkuasa, atau mengikuti hati nurani?” Syukurlah itu hanya cerita film saja! Saya yakin kita, perempuan NOVA paham ambisi mana yang sehat dan tidak. Hal apa yang layak kita bela, ikuti, dan perjuangkan; dan mana yang tidak. Seperti Tatjana, bintang cover edisi ini.
Tatjana masih belum puas dengan apa yang sudah dia capai sekarang. Dia masih ingin lebih…dan lebih lagi, tapi dia menyeimbangkan pekerjaan dengan ibadah, khususnya selama Ramadan ini.Kita juga pasti seperti kan, Sahabat NOVA? Saat kita dikuasai oleh suatu hal, kejadian, atau sosok; di saat yang sama kita punya penasihat dan penyeimbang dalam bentuk hubungan dengan Tuhan, teman, keluarga, hati nurani. Dan sungguh bijak kalau kita memadukannya dengan keberanian dan kemandirian yang kita miliki. Salam hangat, Indira Dhian Saraswaty