Tampilkan di aplikasi

Pasangan pilih kasih, kita pilih apa?

Tabloid NOVA - Edisi 1633
31 Mei 2019

Tabloid NOVA - Edisi 1633

Menghindari kata kata yang cenderung memojokan atau menuduh pasangan. / Foto : ISTOCK

NOVA
Menikah, sedari dulu memang bukan hanya urusan kita dan pasangan saja. Melainkan juga ada dua keluarga yang berbeda, yang ikut membentuk keluarga baru. Dengan demikian, Anda dan pasangan pun otomatis akan menjadi anggota baru di keluarga satu sama lain.

Masalahnya kemudian, kok ada masa-masa di mana pasangan seperti pilih kasih dengan keluarga kita, ya? Setiap kali Lebaran tiba, misalnya, maunya selalu berkumpul di kediaman pasangan. Boro-boro pergi bersilaturahmi ke keluarga kita.

Untuk menelepon mengucapkan selamat pun, seperti harus berkalikali diingatkan. Belum lagi soal uang kiriman ke keluarga. Selalu saja, kepentingan keluarganya terus yang diutamakan. Kok, lamalama jadi kesal sendiri, ya? Katanya keluarga? Hal seperti ini, sebenarnya bisa dimaklumi.

Pasalnya sebelum menikah dulu, mungkin orang terdekat pasangan memang adalah keluarga. Sehingga pasangan sudah terbiasa memberikan perhatian kepada mereka.

“Mungkin saja ada pasangan yang tidak semudah itu untuk beradaptasi atau belum benar-benar bisa menjiwai bahwa sekarang keluarga kita juga merupakan bagian dari keluarganya yang membutuhkan perhatian seimbang.

Bisa saja perilaku mengutamakan keluarganya juga tidak dia lakukan secara sadar,” ujar Inez Kristanti, M.Psi., Psikolog.,psikolog klinis dewasa di Angsamerah Clinic dan dosen paruh waktu di Unika Atma Jaya.

Namun, jika terus-menerus terlihat pilih kasih, kita juga bisa gerah, dong, dengan perilakunya?
Bahkan, bisa jadi berbagai pikiran buruk dan emosi yang ada datang menghantui dan memengaruhi keharmonisan hubungan kita dengan pasangan.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI