Tampilkan di aplikasi

Makanan berpengawet boleh saja, asal..

Tabloid NOVA - Edisi 1636
3 Juli 2019

Tabloid NOVA - Edisi 1636

Teknologi memungkinkan makanan lebih awet tanpa harus menambahkan pengawet. Tapi, ada lho makanan yang pakai pengawet terlarang!

NOVA
Coba Anda beli roti tawar, diamkan selama 3 hari, biasanya akan muncul jamur berwarna abu-abu di permukaannya. Itu sebenarnya adalah hal yang wajar. Yang tidak wajar justru ketika kita membeli makanan basah, sampai 3 hari atau lebih masih tidak jamuran atau tidak basi. Mungkin makanan itu mengandung banyak pengawet. Pengawet memang sering ditambahkan ke dalam makanan untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, penguraian, dan perusakan lain terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Amankah pengawet ini?

Tak Melulu Bahan Kimia Masalah bahan pengawet dan proses pengawetan makanan sebenarnya bukanlah hal yang baru-baru amat. Sebab, dari zaman nenek moyang kita dulu pun, praktik pengawetan ini sudah cukup dikenal. Bedanya, dulu proses pengawetan masih kerap menggunakan bahan-bahan alami. Misalnya, dengan menambahkan garam pada ikan sehingga ikan menjadi awet atau dengan menambahkan gula atau sedikit garam pada buah-buahan agar lebih tahan lama.

“Semakin modern, di era ini kadang-kadang enggak cukup hanya dengan madu, gula, garam. Maka itu, diproduksi skala besar. Kalau di Badan POM itu namanya BTP atau Bahan Tambahan Pangan, salah satu jenisnya yakni pengawet,” ujar Prof. Hardinsyah, MS, PhD., Ketua PERGIZI Pangan Indonesia.

Nah, yang perlu digarisbawahi yakni, meski semakin modern, tidak semua makanan yang awet itu mengandung bahan pengawet. Ada prosesproses yang dilakukan dengan pengembangan teknologi yang dapat membuat makanan tahan lama tanpa perlu diberikan pengawet. “Enggak semua kemasan itu berpengawet. Ada yang menggunakan udara atau nitrogen. Ada yang dihampakan, enggak pakai pengawet, dia divakum kemasannya. Jadi, tidak selalu yang awet itu dengan bahan-bahan pengawet,” ujar Prof. Hardinsyah.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI