Tak selamanya bayi dianggap lucu dan menggemaskan, terkadang beberapa orang menganggap bayi sebagai “ancaman” apalagi jika sudah menangis tak karuan dan sulit untuk dihentikan.
Kesal? Bisa jadi, apalagi jika kita sedang mengerjakan sesuatu yang menuntut konsentrasi lebih atau butuh ketenangan. Lantas bagaimana bila kita memang perlu membawa si kecil agar tak mengganggu orang sekitar? Menurut psikolog anak Anna Surti Ariani, jika membawa bayi ke tempat umum, pastikan kita sudah punya jurus jitu meminimalisasi gangguan tersebut.
Maksudnya? “Usahakan kalau bayi nangis, pindahlah dulu dari lokasi itu, sekaligus menenangkan bayi. Jika enggak mungkin pindah, misalnya sedang berada di pesawat, maka perlihatkan usahausaha untuk menenangkan bayi,” jelas Nina, panggilan akrab Anna Surti.
Sebab Nina menuturkan orang lain akan merasa cukup senang jika melihat si “penyebab gangguan” berusaha menurunkan gangguannya. Atau jika terlanjur membuat orang lain merasa terganggu, jangan lupa untuk meminta maaf pada orang tersebut secara personal. Perhatikan juga etika di tempat umum dengan tidak membuang popok bayi bekaspakai sembarangan karena akan sangat mengganggu sekitar.
Jangan Mengabaikan Orangtua yang membawa bayi ke tempat umum mestinya sadar konsekuensinya dan sebisa mungkin sudah menyiapkan kiatkiat sederhana agar si bayi merasa nyaman, meski tengah berada di tempat awam. Jangan mengabaikan, apalagi menaikkan nada tinggi saat bayi mulai sulit berhenti menangis, atau melakukan hal-hal yang tidak wajar pada si bayi.
“Jika bayinya menangis, segera orangtuanya mencari tahu apa yang terjadi, lalu segera menenangkan dan mencari solusinya. Contohnya kalau anaknya kepanasan, segera dikipasi. Atau kalau anaknya mengantuk, bisa digendong untuk ditidurkan,” tambah Nina. Mengajak si bayi berpindah tempat dan mendapatkan suasana berbeda, bisa membantu bayi jadi lebih tenang. Nina bilang, “Yang penting orangtua terlihat berusaha keras untuk menenangkan anaknya.
