Saya berhati-hati sekali saat membuat tulisan ini sebab belum pernah melalui proses adopsi atau memikirkannya. Pengalaman yang saya miliki hanya curhatan beberapa teman. Salah satu yang membekas adalah seorang sahabat yang baru mengetahui dirinya diadopsi di usia dewasa. Tepatnya di usia 40-an. Kala itu, dia menerima kabar bahwa tantenya baru saja meninggal. Diminta melayat oleh sang ayah, dia menemui sanak keluarga yang kemudian mengungkapkan sebuah rahasia. Sang tante adalah ibu kandungnya.
Entah seperti apa ekspresi dan perasaannya saat itu. Apa yang saya bisa ceritakan hanyalah suaranya yang berusaha tetap tenang saat mengisahkan momen itu pada saya. Cool in the outside, but shaking in the inside. Ini berita besar. Satu persatu fakta tersingkap. Mulai dari apa yang terjadi saat keputusan diambil, sampai siapa kira-kira ayah kandungnya.
Bagaimana kemudian? Sahabat saya shock, jelas. Tapi dia mensyukuri semua, khususnya atas kehadiran ayah ibu yang mengangkat dan membesarkannya hingga kini. Dia menerima pendidikan, kasih sayang, dan begitu banyak pengalaman melihat dunia. Dia tumbuh besar hingga dewasa mengetahui bahwa keluarganya adalah keluarga yang utuh. Baginya, bahwa dia anak adopsi adalah fakta. Tapi bahwa orangtuanya yang sekarang adalah sungguh orangtua yang menyayanginya, ini jadi sebuah kebenaran yang dia percayai.
Menurut data World Bank 2018, dari besarnya angka kelahiran di Indonesia hanya 53% anak yang bisa optimal meraih sukses dari hari-hari tumbuh kembangnya. Adopsi anak lalu jadi jalan yang melegakan. Jalan keluar alternatif yang bisa mencocokkan antara seorang anak dengan keluarga yang mampu memberikan dukungan pendidikan dan kesehatan.
Cerita tadi hanya secuil dari banyak kisah adopsi anak. Betul, ada yang penuh lika-liku, hingga mungkin memberatkan hati. Tapi pada dasarnya, adopsi tak pernah jadi sebuah pilihan untuk merusak. Justru untuk membagi kasih, membagi diri kita dengan orang lain. Bagi Sahabat NOVA yang berpikir untuk mengadopsi, pastikan Anda dan pasangan siap lahir batin. Semoga apa yang kami hadirkan di edisi ini bisa membantu.
Untuk yang tengah menjalani proses menuju pengesahan, doa kami agar setiap urusan dilancarkan. Jika Anda sudah hidup bersama anak terkasih, terima kasih sudah berbagi cinta dengan lebih banyak orang. Seperti pesan Talita pada anak adopsinya di halaman pembuka Isu Spesial. “Kamu keluar dari perut Mama Sarah, tapi kamu keluar dari hati Mama Talita.” Selamat membaca Sahabat NOVA.
Salam hangat, Indira Dhian Saraswaty