Tampilkan di aplikasi

Aku menyesal sekolah dibiayai orangtuaku

Tabloid NOVA - Edisi 1646
10 September 2019

Tabloid NOVA - Edisi 1646

Sekolah

NOVA
Bu Rieny yth, Saya sedang menantikan saat-saat akhir perkuliahan, karena sebentar lagi saya akan diwisuda. Perjalanan panjang, Bu Rieny, karena setelah tamat SMA saya bekerja dan saat ini saya sudah punya penghasilan lumayan untuk diri sendiri. Orangtua menganggap pekerjaan saya sekarang tidak menjanjikan adanya peningkatan, karena saya meniti karier di bidang sales otomotif.

Maaf ya Bu, di budaya kami, pekerjaan itu ada “pangkat”-nya. Dosen, pegawai negeri, dokter, tentara, adalah idaman setiap ibu untuk calon menantunya. Sementara, wiraswasta yang sedang merangkak di awal-awal usaha, guru honorer, salesman, marketing, adalah karier yang tak membanggakan.

Padahal saya sudah sering cerita ke orangtua, kerja di sales and marketing, bonusnya tak ada batasnya. Karena yang membatasi cuma usaha kita plus keinginan untuk meraih penjualan sebanyak mungkin, yang akan berbuah sejumlah uang.

Saya baru menyadari dan kini menyesal, kenapa kok mau dibiayai sekolah oleh orangtua saya, kuliah malam yang biayanya lebih mahal dibanding kuliah pagi. Dengan cara halus, orangtua—Papa utamanya— makin sering mengatakan sangat ingin masih bisa melihat saya bekerja kantoran (sebagai pegawai) bukannya berjualan mobil. Apakah saya memang benar harus melepaskan mimpi saya untuk kelak punya show room sendiri ya, Bu? Untuk saya, keberhasilan dan sukses itu adalah kalau saya menjalankan bisnis milik saya pribadi. Akan tetapi, kedua orangtua resah sekali membayangkan bahwa saya akan “jualan” seumur hidup.

Siapa yang tak ingin menyenangan hati orangtua, berbakti, dan membalas jasanya? Tetapi apa iya ya Bu, kita harus hidup sesuai harapan orang lain? Walaupun orang lain itu adalah orangtua saya sendiri. Kalau Bu Rieny tanya, mana yang lebih besar keinginan saya, pasti jawabnya adalah tetap di jalur sekarang.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI