Rahasia Anak Stop Main Gadget
Halo, Sahabat NOVA! Sebagai sahabat, kali ini saya mau berbagi satu rahasia kecil. Di usia kepala 3 ini, saya masih suka sekali dengan halhal berbau anak-anak dan budaya pop. Contohnya, saya suka membaca dan membeli buku anak. Saya juga masih suka main game, membeli mainan, sampai menanti penuh harap hadirnya film-film animasi atau yang seperti Star Wars dan jagoan Marvel atau DC. Ada yang bilang itu kekanak-kanakan.
Buat saya, ini bagian dari kesukaan hati dan penawar stres. Sesuatu yang tidak harus mengandalkan sambungan internet sepanjang waktu, atau harap-harap cemas menantikan bertambahnya likes dan followers, hehe. Menurut saya, sepertinya ini hasil masa kecil yang penuh kesempatan menikmati kesenangan bermain. Main monopoli bersama keluarga, cangkulan, main lompat tali atau karet, sampai balapan sepeda sama tetangga.
Mau dalam ruang atau luar ruang, semuanya sudah. Jadi puas! Kalau Sahabat NOVA mengingat lagi masa kecil, apakah sama puasnya? Lalu, bagaimana dengan anak-anak Anda? Apakah mereka sedang menikmati kesempatan yang sama? Ada alasannya kenapa saya pakai kata “kesempatan”. Sebab, bisa jadi anak-anak kita seperti lebih suka main gadget karena belum atau kurang diperkenalkan dengan permainan lain.
Saya bisa bilang begitu sebab selama beberapa tahun saya pernah menggeluti dunia anak. Berdiskusi dengan mereka dan menanyakan hal yang sama: Kenapa lebih suka main game di gadget dan enggak main yang lain? Main galasin, misalnya. Kebanyakan menjawab: Aku enggak tahu mainan itu. Berikutnya: Aku enggak tahu mau main apa lagi. Artinya: Adalah bagian kita sebagai orangtua untuk memperkenalkan pada mereka kalau ada dunia lain yang juga seru di luar YouTube, Minecraft, atau PUBG.
Salah satu artikel di NOVA kali ini membahas seputar permainan tradisional. Manfaatnya banyak, dan dijamin anak-anak kita akan senang saat sudah mencobanya. Tinggal kita mau luangkan sedikit waktu untuk mengajarkan dan mengajak mereka main bersama, atau tidak.
Salam hangat, Indira Dhian Saraswaty