Kehilangan seseorang tidak pernah mudah. Mau itu putus cinta, ditinggal pergi ke tempat yang berbeda, sampai ditinggal pergi ke alam baka. Yang lebih tidak mudah lagi adalah kehilangan seseorang di masa pandemi seperti sekarang. Saya baru sungguh amat menyadari ini, ketika salah satu kerabat meninggal dunia karena Covid-19 di minggu ke-5 masa isolasi mandiri.
Aneh rasanya berduka dan menghibur keluarga yang ditinggalkan ketika tidak hadir secara nyata. Kalau secara fisik tidak bertemu muka, tidak memeluk, dan tidak menangis bersama. Seperti ada pertukaran cerita dan emosi yang tidak sampai. Orang-orang boleh bilang kalau kecanggihan teknologi bisa dimanfaatkan. Bahwa video call sungguh sebagus itu, sehingga bisa menyamai pertemuan langsung.
Nyatanya, tidak juga. Dan sebetulnya hal itulah yang membuat masa wabah ini terasa berat dan kejam. Lalu, di mana sisi baiknya? Apa yang bisa kita syukuri, ketika hal seperti kehilangan seseorang di masa pandemi, terjadi? Bagi saya: kemanusiaan, iman, pengharapan, dan kasih. Terdengar klise? Di masa sulit seperti sekarang, justru ini seperti baru dan menyegarkan.
Situasi yang tak bisa dikontrol ini membuat kita bergantung lebih banyak pada iman. Kita jadi banyak berdoa, menggantungkan harapan akan hari depan yang lebih baik pada Tuhan Yang Maha Esa. Saat satu negara, satu dunia melewati kesusahan yang sama, level empati kita seperti lebih tinggi dari biasanya. Kita gotong royong, saling membantu, saling menghibur, dan menguatkan. Dan ini semua berasal dari kasih, yang sejak dulu selalu ada dalam diri kita.
Semua hal yang tidak pernah, yang jarang kita tunjukkan, kini jadi bagian dari keseharian. Hal-hal yang dulu dianggap biasa dan remeh, sekarang jadi lebih spesial. Teknologi video call memang tak bisa membuat kita bersentuhan fisik untuk memeluk mereka yang rindu, atau kehilangan. Tapi usaha untuk berkumpul di waktu yang sama, meski berjauhan, untuk lalu bergantian mengucap kalimat penghiburan atau menangis bersama, terasa lebih indah, mengena, dan mendalam.
Saat ada yang hilang, selalu ada hal baru yang muncul; dan itu sumber syukur kita. Bagi Sahabat NOVA yang kehilangan orang terkasih di masa pandemi ini, kami turut berbelasungkawa.
Salam hangat dan sehat selalu, Indira Dhian Saraswaty