Akhir-akhir ini di sosial media marak lagi postingan video seorang anak yang sedang dipukuli, ditendang, dijambak oleh teman-temannya sendiri. Sebagai ibu, perasaan saya campur aduk. Sedih. Prihatin. Geram. Marah. Sudah terlalu sering kita mendengar dan melihat perilaku bullying anak terhadap temannya sendiri. Bukan cuma di kota besar saja, karena di pelosok Indonesia yang paling penjuru sekalipun hal serupa pernah terjadi. Pelakunya pun bukan cuma golongan kelas bawah yang kerap dituduh akrab dengan perilaku kekerasan. Karena, kejadian bullying pun terjadi di sekolah-sekolah ternama dengan bayaran sekolah yang menguras dompet.
Mengapa terjadi? Kita tahu, anak-anak pra remaja ini tengah mengalami peer pressure dari teman sebayanya. Tapi, apa ya iya harus berupa bogeman di muka dan badan atau kata-kata sumpah serapah, yang seolah-olah temannya ini bukanlah manusia?
Apa yang salah dari pendidikan kita? Pendidikan itu bukan cuma sekolah, lo. Bukankah orangtua justru pendidik utama dan pertama anak-anaknya? Disadari atau tidak, kitalah yang mengajarkan anak berperilaku demikian. Baik kepada anak yang menjadi pelaku maupun korban. Lantas, apakah kita mau tinggal diam?
Stop! Sekarang juga! Dimulai dari diri sendiri dan keluarga....