Tampilkan di aplikasi

Buku Nuansa Cendekia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Gali Lobang Gila Lobang

1 Pembaca
Rp 38.000 50%
Rp 19.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 57.000 13%
Rp 16.467 /orang
Rp 49.400

5 Pembaca
Rp 95.000 20%
Rp 15.200 /orang
Rp 76.000

Mereka jumpa karena mereka percaya itu adalah kehendak sang takdir. Djeki, pelaut Indonesia. Caridad, penyanyi perkulam Pilipina. Dua latar belakang ini bertemu atas nama cinta. Dan atas nama cinta pula mereka memaksa perpisahan.

Cerita ini sesungguhnya mempersoalkan dusta turunan.

Dusta yang selalu ada ketika manusia mulai jatuh cinta dan berbicara atas nama cinta.

Namun kejadian dalam cerita ini mudah-mudahan suatu peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan, sebab betapapun 1000 kali dusta telah bermain dalam bibir, sebegitu jauh katakanlah dengan sungguh-sungguh bahwa Gali Lobang Gila Lobang adalah bagian kecil yang sekarang tinggal diam sebagai kenangan dalam diri seseorang yang masih hidup.

Novel ini adalah salah satu novel Remy Sylado yang berceceran di beberapa majalah; dikarang tahun 1969, dan disiarkan sebagai cerbung (cerita bersambung) di majalah Aktuil pada tahun 1972 dengan judul Coridad Cruz, dan baru tahun 1977 diterbitkan untuk pertama kalinya sebagai buku dengan beberapa perubahan. Setelah puluhan tahun Catatan 8 | Remy Sylado mewarnai perjalanan sejarah perbukuan Indonesia, kini naskah ini diterbitkan oleh Penerbit Nuansa Cendekia Bandung, sesuai aslinya.[]

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Remy Sylado
Editor: Irwan Kurniawan, M.Ag

Penerbit: Nuansa Cendekia
ISBN: 9786023503759
Terbit: Juni 2013 , 180 Halaman










Ikhtisar

Mereka jumpa karena mereka percaya itu adalah kehendak sang takdir. Djeki, pelaut Indonesia. Caridad, penyanyi perkulam Pilipina. Dua latar belakang ini bertemu atas nama cinta. Dan atas nama cinta pula mereka memaksa perpisahan.

Cerita ini sesungguhnya mempersoalkan dusta turunan.

Dusta yang selalu ada ketika manusia mulai jatuh cinta dan berbicara atas nama cinta.

Namun kejadian dalam cerita ini mudah-mudahan suatu peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan, sebab betapapun 1000 kali dusta telah bermain dalam bibir, sebegitu jauh katakanlah dengan sungguh-sungguh bahwa Gali Lobang Gila Lobang adalah bagian kecil yang sekarang tinggal diam sebagai kenangan dalam diri seseorang yang masih hidup.

Novel ini adalah salah satu novel Remy Sylado yang berceceran di beberapa majalah; dikarang tahun 1969, dan disiarkan sebagai cerbung (cerita bersambung) di majalah Aktuil pada tahun 1972 dengan judul Coridad Cruz, dan baru tahun 1977 diterbitkan untuk pertama kalinya sebagai buku dengan beberapa perubahan. Setelah puluhan tahun Catatan 8 | Remy Sylado mewarnai perjalanan sejarah perbukuan Indonesia, kini naskah ini diterbitkan oleh Penerbit Nuansa Cendekia Bandung, sesuai aslinya.[]

Penulis

Remy Sylado - Nama aslinya Yapi Tambayong. Tapi dalam berkarya ia sering mencantumkan nama-nama yang kini lebih beken dari nama aslinya seperti Remy Sylado dan Alif Danya Munsyi. Selain itu juga punya nama lain seperti Juliana C. Panda, Dova Zila, Jubal Anak Perang Imanuel dan beberapa nama lain. Lahir di Makassar 12 Juli 1945. Ia dikenal luas sebagai seniman tulen yang hidupnya penuh pengalaman berkesenian dalam berbagai kegiatan; drama, film, musik, puisi dan susastra.

Ia meniti karirnya dimulai dari usia remaja saat sekolah di Semarang, kuliah di Solo, dan aktif berkegiatan seni dan jurnalisme di Bandung dan Jakarta. Sebagai musisi, ia jago mengarang lagu dan punya kemahiran menirukan suara penyanyi terkemuka dunia seperti Elvis Presley, Nat King Cole, Louis Armstrong, Bing Crosby, Mario Lanza, Bob Dylan. Tak hanya itu, ia pun mahir membuat gurauan gaya bicara dari bahasa-bahasa etnik. Selain menyukai musik modern, ia juga sangat peduli pada musik-musik etnik.


Daftar Isi

Daftar Isi
Catatan
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Duabelas
Tigabelas
Tentang Penulis