Tampilkan di aplikasi

Buku Nuansa Cendekia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Petunjuk Praktis Membudidayakan Udang Putih

1 Pembaca
Rp 25.000 15%
Rp 21.250

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 63.750 13%
Rp 18.417 /orang
Rp 55.250

5 Pembaca
Rp 106.250 20%
Rp 17.000 /orang
Rp 85.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Budidaya udang putih merupakan usaha yang sangat prospektif dan menguntungkan. Udang putih banyak penggemarnya sehingga nilai ekonominya cukup lumayan. Selain dipasarkan di dalam negeri, udang putih juga diekspor ke manca negara. Udang putih tergolong komoditas ekspor yang sangat menjanjikan.

Membudidayakan udang putih sebenarnya tidak terlalu sulit. Banyak orang mampu melaku­kan­nya. Biaya yang dibutuhkan relatif murah. Bahkan, benih udang putih bisa diperoleh secara alami, lewat aliran air yang deras. Jadi, petambak udang tidak harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli benih. Dalam budidaya udang putih, waktu panennya pun tergolong singkat, yakni hanya sekitar 2½ bulan saja.

Selain itu, bersamaan dengan budidaya udang putih, bisa juga dibudidayakan udang-udang lainnya sebagai penyerta. Bahkan, dalam tambak yang sama, bisa juga dibudidayakan ikan-ikan yang layak dikonsumsi.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Neni Suhaeni
Editor: Budiman Raharja

Penerbit: Nuansa Cendekia
ISBN: 9786023502769
Terbit: Februari 2016 , 60 Halaman










Ikhtisar

Budidaya udang putih merupakan usaha yang sangat prospektif dan menguntungkan. Udang putih banyak penggemarnya sehingga nilai ekonominya cukup lumayan. Selain dipasarkan di dalam negeri, udang putih juga diekspor ke manca negara. Udang putih tergolong komoditas ekspor yang sangat menjanjikan.

Membudidayakan udang putih sebenarnya tidak terlalu sulit. Banyak orang mampu melaku­kan­nya. Biaya yang dibutuhkan relatif murah. Bahkan, benih udang putih bisa diperoleh secara alami, lewat aliran air yang deras. Jadi, petambak udang tidak harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli benih. Dalam budidaya udang putih, waktu panennya pun tergolong singkat, yakni hanya sekitar 2½ bulan saja.

Selain itu, bersamaan dengan budidaya udang putih, bisa juga dibudidayakan udang-udang lainnya sebagai penyerta. Bahkan, dalam tambak yang sama, bisa juga dibudidayakan ikan-ikan yang layak dikonsumsi.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Udang putih (Paneus merguiensis), adalah sejenis udang laut yang termasuk dalam familia Panaeidae. Dalam bahasa daerah, sering dikenal sebagai udang jrebung, udang peci, udang pepet, udang penganten, udang perempuan, udang pesayan besar, dan udang beras.

Udang putih masih sekeluarga dengan udang windu (Penaeus monodon) dan udang werus atau udang dogol (Metapenaeus spp.). Udang dewasa bertelur di laut. Setelah telur menetas, burayak (larva)-nya bergerak ke daerah pinggiran pantai. Di antara burayak itu ada yang masuk ke muara sungai, terusan, saluran, dan akhirnya sampai ke dalam tambak.

Di dalam tambak, mereka tumbuh membesar dan hidup sampai saat dipanen, atau mati secara alami karena kondisi lingkungan yang tidak baik. Sebenarnya ada dua jenis udang tambak yang biasa disebut sebagai udang putih, yaitu jenis Paneaus merguensis dan jenis Paneaus indicus longirostris. Yang terakhir sering dinamakan juga sebagai udang jari.

Di dalam tambak, udang putih bisa mencapai panjang total 25 cm. Warnanya putih polos atau sedikit gelap. Udang yang hidup di tambak warnanya putih kemerahan, transparan (bening), dan pada ekor kipas (uropoda) terdapat belang hijau bersih.

Daftar Isi

Sampul
Tentang penulis
Daftar isi
Pendahuluan
Bab 1: Mempersiapkan Tambak Udang
Bab 2: Persyaratan Teknis dan Pemilihan Musim
Bab 3: Mengenal Benih Udang Putih
Bab 4: Teknik Mengolah Tambak Udang
Bab 5: Memasukkan Air dan Benih Udang
Bab 6: Memelihara dan Merawat Udang
Bab 7: Pemanenan Udang Putih