Seri ketiga GP2 Series di sirkuit Baku, Azerbaijan (18- 19/6) dijalani dengan data yang sangat minim. Wajar karena trek yang memiliki trek lurus sepanjang 2,2 km ini baru digunakan balapan untuk pertama kali di GP2 Series.mBanyak pembalap yang kehilangan kendali di tikungan yang hampir semuanya memiliki sudut 90 derajat. Termasuk pembalap Indonesia yang berkiprah di GP2 Series, Sean Gelael dan Philo Paz Armand
Sean tidak berhasil menorehkan waktu yang baik di sesi latihan hingga kualifikasi. Ia pun harus puas memulai feature race dari grid 20. Namun siapa sangka nasib baik justru menyertai Sean saat balapan berlangsung (18/6). Pembalap bertubuh jangkung ini berhasil finish di posisi tujuh dan berhasil membungkus enam poin pertamanya di GP2 Series musim ini. “Kami memulai dalam situasi yang tidak mudah, namun mendapatkan hasil yang luar biasa. Tim bekerja dengan baik,” tutur Sean.
Performa mobil diakui lebih baik ketika balapan. Ia berhasil melewati beberapa pembalap dan mempertahankan mobil sehingga tidak kehilangan kendali seperti kebanyakan pembalap. Yup sepanjang balapan feature race, tercatat ada 12 pembalap yang gagal menyelesaikan lomba. Kebanyakan dari mereka kehilangan kendali saat banyaknya pembalap yang tabrakan di tikungan pertama. Start terdepan Posisi tujuh yang diraih Sean saat feature race pun membuat pembalap berusia 19 tahun ini berhak memulai sprint race dari grid kedua.
Namun ia tidak memanfaatkannya dengan baik. Sean tidak melakukan start yang bagus dan membuatnya merosot ke posisi empat usai didahului dua pembalap. Sempat merosot ke posisi enam, ia kembali fight dan berhasil menyabet posisi kelima. Namun nahas, usai safety car diterjunkan karena terjadi kecelakaan, jalannya balapan pun menjadi chaos. Pembalap pun langsung bertabrakan saat memasuki tikungan pertama. “Enggak percaya dengan kejadian ini dan sempat mengira kalau hasil lomba akan lebih baik, saya malah harus keluar dari lomba,” lirih Sean.
