Jujur, sebelum datang melihat adik dari Xenia ini, OTOMOTIF harus mengeset ekspektasi yang sangat rendah untuk menghindari diri dari kecewa. Di luar dugaan, kami justru dikejutkan tanpa henti ketika mengeksplorasi seluruh sisi Sigra. Mulai dari luar, hal-hal sederhana seperti banyaknya lekukan di kap mesin dan gril radiator heksagonal besar yang diletakkan di antara gril krom dan rumah foglights jelas tidak membuatnya terlihat sebagai mobil murah. Belum lagi hal-hal minor seperti adanya peredam pada kap mesin atau pintu yang suaranya tidak seperti “kaleng kerupuk” ketika ditutup.
Seperti yang dilakukan terhadap Great New Xenia, Daihatsu juga menambahkan banyaknya komponen hiasan, seperti chrome window lining, door visor, chrome lower plates, yang mungkin dibuat untuk membuat orang tua semakin tertarik karena seakan terlihat mewah. Pilihan warna interior memang tidak semewah Calya, menggunakan kelir hitam untuk jok dan kombinasi hitam-putih di dasbor. Paling tidak, juga tersedia seat pocket di sebelah kiri, pun juga satu cup holder di door trim baris kedua. Tidak mengurangi budget, electric window dipakaikan untuk keempat jendela. Begitu juga pengaturan spion sudah elektrik tanpa pelipat elektrik.
reaL 7-Seater Mengetes apakah Sigra sanggup disebut sebuah 7-seater sungguhan, kami masuk ke kabin belakang. Dengan pengaturan slide dan recline untuk jok baris kedua, leg room dan head room tester setinggi 175 cm sama sekali tidak ada masalah. Melangkah ke dalam justru lebih mudah dibanding ke Xenia berkat ground clearance 180 mm yang lebih rendah. Masuk ke baris ketiga, cukup gunakan tuas one touch tumble. Sudut duduk menjadi sedikit lebih tinggi dan akan cukup pegal jika digunakan perjalanan jauh, begitu pula head room yang terpentok bila harus sandaran di headrest adjustable-nya.
