Marc Marquez mengakhiri kemenangan beruntun delapan pembalap berbeda, usai kembali berdiri di podium tertinggi pada GP Aragon, Minggu (25/9). Ini juga berarti langkah besar baginya untuk mendekatkan diri meraih gelar juara dunia MotoGP tahun ini atau yang ketiga kalinya. Padahal rider asal Spanyol yang memulai lomba dari pole position ini hampir jatuh di lap ketiga, sebelum kembali masuk trek dan tercecer di posisi kelima. Ditolong Siku Kompetisi MotoGP tahun ini telah mencatat rekor baru setelah delapan balapan terakhir pemenangnya berbeda. Tetapi Marc Marquez menghentikan rekor itu ketika finish pertama di seri ke-14 GP Aragon, sekaligus kemenangan keempat rider Repsol Honda itu, terakhir di GP Jerman, Juli lalu.
Sukses di sirkuit MotorLand Aragon itu dicapai dengan tidak mudah. Start dari pole position, Marquez melakukan kesalahan dan bangkit meraih kemenangan keduanya di Aragon, mengulangi prestasinya pada 2013. “Saya melakukan start tidak begitu baik, tetapi di lap ketiga saya diserang karena saya tahu bahwa ritme saya lebih baik. Namun saya melakukan kesalahan,” kata Marquez yang sempat goyang di lap ketiga. Saat itu ia terlibat pertarungan dengan pembalap Suzuki Maverick Vinales. Bagian depan motornya terlalu ke bawah saat menikung ke kanan. Ia pun harus mengendalikan motornya dengan menekan sikunya ke trek. Pemilik inisial MM93 itu hampir jatuh.
Usai lomba Marquez mengatakan berterima kasih pada sikunya. Karena dengan begitu, ia kemudian bisa mendominasi jalannya lomba. Saat balapan ia mencoba untuk tenang dan kemudian selangkah demi selangkah mendapatkan ritme yang sama seperti dalam latihan. “Ketika saya menyalip Valentino, saya tancap gas dalam dua lap. Ketika mengetahui jarak cukup bagus, saya hanya coba menjaga ritme,” jelas Marquez ketika menyusul Rossi di lap 12 dari 23 lap lomba.
