Desain Tampang depan sedikit beda jika dibanding Multistrada biasa, sosoknya lebih bengis berkat penggunaan headlamp sipit yang diisi LED. Bawahnya mirip moncong bebek lengkap dengan lubang hidung, gunanya menangkap angin ke oil cooler. Bagian sayap tampak besar dan kekar, karena di dalamnya ada tangki berkapasitas 30 liter. Jika dilihat dari samping, tangki terlihat tinggi seperti punuk unta, sedang joknya melengkung dalam. Lalu dengan adanya pannier atau boks sebagai perlengkapan standar, kesan motor turing jadi begitu kuat.
Fitur & teknologi Fitur penunjang perjalanan jauh, paling utama seperti yang diungkap di atas, adanya tangki 30 liter dan dua buah boks alias pannier Lalu penggunaan pelek jari-jari ukuran 19 dan 17 inci yang dibalut ban Pirelli Scopion Trail II, profilnya siap melahap trek aspal sampai semi off-road. Biar kuat, lengan ayun dibikin model ganda, bukan lagi single arm seperti di Multistrada 1200 biasa. Headlamp yang disematkan menunjang perjalanan jauh, terutama lampu jauh yang pakai 6 buah proyektor LED! Terang banget! Nah yang unik ada cornering lamp, tiap belok ada satu lampu LED yang menyorot ke arah tikungan, sangat membantu penerangan. “Kerjanya dengan Inertial Measurement Unit yang membaca kemiringan motor,” terang Rahadi Wibowo, Workshop Manager PT GES.
Dari sektor mesin, menggunakan mesin Testastretta DVT (Desmodromic Variable Timing), “DVT ini teknologi yang diturunkan dari VW,” terang Erwe, sapaan Rahadi. Seperti kita tahu, pabrikan Ducati sekarang ada di bawah grup Audi yang di dalamnya ada juga VW. Mesin 1.200 cc yang diusung suaranya khas Ducati, berisik! Mampu menyemburkan tenaga sampai 160 dk, namun agar tetap nyaman di berbagai medan, dikasih riding mode sehingga ada banyak pilihan. Riding mode ini ada 4, memilihnya cukup pakai tombol di setang kiri, tampilan mode akan muncul di layar LCD dan dengan detail berbedabeda.
