Memasuki putaran ketiga event Kejurnas Super Adventure Off-road Team (SAOT) yang digelar di sirkuit Urug Kawali, Tasikmalaya Jabar punya nuansa berbeda (30/9-1/10). Pihak Genta Auto&Sport dan Mariachi Production sebagai penyelenggara menggarap rintangan lebih ekstrem, ditambah lagi guyuran hujan. “Sirkuit ini terakhir dipakai off-road tim lima tahun lalu. Dan ini merupakan sirkuit paling berbeda dari yang lainnya.
Karena area sirkuit dipenuhi dengan pohon yang lebat dengan kontur tanah berbukit. Tanah lokasi ini sebenarnya keras, tapi karena ditutupi dengan daun mati, jadi sangat licin,” jelas Jim Sudaryanto selaku Pimpinan Lomba. Lama tidak berada di geografis trek seperti itu, tentu membuat peserta harus menyesuaikan diri. Kalau pada seri sebelumnya cenderung bisa gas pol, kali ini peserta harus atur ulang strategi permainan agar bisa mencetak waktu terbaik.
Lokasi sirkuit ini tepatnya berada di rest area Urug, Tasik bagian timur dan merupakan daerah yang sangat lembab. “Apalagi sejak seminggu terakhir setiap hari daerah ini diguyur hujan,” ucap Jim Sudah tanahnya licin karena hujan, di atas tanahnya juga ditutupi dengan daun mati dari pohon yang lebat. “Treknya sangat licin, kita sudah pakai tekanan angin 10 psi masih belum ada traksi.
Apalagi kalau kedapatan start pertama, pas tanahnya masih ketutup daun,” ucap Wahyu Lamban dari team CBM Batulicin, yang beranggotakan para offroader muda. Sementara itu, Mariachi Gunawan dari team MCRT IM Product rupanya cukup alergi dengan kondisi sirkuit seperti ini. “Aku paling anti sebenarnya dengan tanah licin seperti ini, rasanya mobil susah sekali dikendalikan. Apalagi kemarin sempat vacum off-road hampir dua tahun,” ucap istri dari pembalap motorcross ini.
