Tampilkan di aplikasi

MotoGP putaran 15, Jepang. Semua tim buta data

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 74/XXVll
19 Oktober 2017

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 74/XXVll

Hujan yang mengguyur Sirkuit Motegi, di Jepang membuat gelaran MotoGP putaran ke 15 menjadi lebih sulit (13-15/10).

OTOMOTIF
Hujan yang mengguyur Sirkuit Motegi, di Jepang membuat gelaran MotoGP putaran ke 15 menjadi lebih sulit (13-15/10). Hal ini karena pada sirkuit yang terletak di Kota Hiyama, Perfektur Haga, pada beberapa titiknya tergenang air. Berlangsung sejak sesi latihan bebas pertama bahkan sampai selesai lomba. Masalah bukan hanya titik air saja, tapi juga lainnya. pertama data untuk Motegi dalam kondisi basah.

Tahun lalu untuk pertama kalinya ban Michelin digunakan, cuaca cerah menyelubungi sirkuit sepanjang 4,8 km tersebut selama akhir pekan. Makanya semua tim sama sekali tidak memiliki data untuk mengkombinasikan ban Michelin di trek basah. Bisa disebutkan, semua tim ‘buta’ saat menjalani lomba di Jepang tersebut. Meski demikian, kombinasi ban basah kompon medium untuk depan dan kompon lunak untuk belakang segera ditemukan saat sesi latihan pertama. Yang jadi masalah berikutnya adalah rem.

Pihak Dorna selaku penyelenggara MotoGP dan manajemen Motegi sepakat mewajibkan semua tim menggunakan disc brake depan ukuran 340 mm. Lebar disc brake ini sesuai karakter Motegi yang butuh pengereman keras, terutama di tikungan 9, 10, dan 11. Tikungan 10 adalah hairpin kedua dengan sudut tikungan tajam. Dalam kondisi trek kering saja, motor harus berjalan minimal 60 km/jam.

Setelah keluar dari tikungan ini, ada tantangan yang lebih berat. Banyaknya problema sepanjang akhir pekan di Motegi memang butuh gerak cepat. Berpacu dengan cuaca untuk menentukan kondisi di trek nantinya juga menjadi pelajaran. Hal ini menjadi jurus utama Dovizioso yang berhasil meraih kemenangan.
Tabloid OTOMOTIF di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI