Walau regulasi kendaraan listrik belum kunjung rampung, namun semangat putra putri bangsa ini dalam mewujudkan kendaraan listrik terus bergeliat. Setelah sebelumnya ada karya mobil listrik racikan ‘putra petir’ di era Menteri BUMN, Dahlan Iskan, lalu muncul pula karya-karya mobil listrik yang dikembangkan di lingkungan kampus. Salah satunya adalah EVHero karya Institut Teknologi Nasional (ITENAS), Bandung, Jabar.
Artinya, sumber daya manusia negeri ini mampu mengembangkan kendaraan listrik. Karena pada dasarnya negara lain saat ini juga sama-sama melakukan riset kendaraan listrik. Jadi, daripada mengejar ketertinggalan menguasai teknologi mesin bakar, mengapa tidak berkelit ke teknologi electric vehicle. Toh, semua sumber daya (manusia hingga bahan baku) sudah dimiliki Indonesia. Bisa dibilang, mobil listrik jadi ‘mainan anak zaman now’. Yuks mainkan sob!
Mobil listrik EVhero ITENAS. EVHero dikembangkan secara mandiri dari nol, termasuk sasis dan bodinya. Walaupun masih dalam skala kampus, namun Tim Mobil Listrik ITENAS meyakini bahwa karya garapannya siap diproduksi 2025. “Tahapannya adalah pembuatan bodi dan sasis. Kemudian membuat kontrol unit dan baterai. Lalu motor penggerak. Kalau semuanya selesai, maka bisa diproduksi pada 2025,” bilang Tarsisius Kristyadi, Ketua Tim Mobil Listrik EVHero ITENAS.
Semua tahapan prosesnya digarap oleh tim ITENAS. “Kita dibantu semua Fakultas. Mulai CNC hingga pemodelan dikerjakan bersama seluruh Fakultas,” sambung Kris. Hingga saat ini tingkat kesiapan teknologi mobil listrik EVHero masih di level 7. “Artinya sudah bisa diuji dalam kondisi jalan sebenarnya. Readyness level atau Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) secara total ada 9, baru bisa diprodukai secara massal (lihat infografis TKT),” imbuhnya lagi
