Tampilkan di aplikasi

Ducati 848 Evo 2010, cafe racer dari superbike

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 28-XXVIII
21 November 2018

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 28-XXVIII

Tren custom culture menginspirasi perubahan motor ini. / Foto : Fajrin

OTOMOTIF
Ducati 848 Evo aslinya superbike kelas menengah yang desainnya sangat sporty. Tapi tren custom culture menggelitik Andrew Rusli Sugianto yang tinggal di Setiabudi, Jakarta Selatan untuk mengubah 848 ini jadi cafe racer. Merealisasikannya Andrew membawa motor asal Italia ini ke Greyhead Customland di Griya Bintara Indah, Jl. Bintara Kencana Blok BB.4 No.1, Bintara, Bekasi Barat, Jawa Barat.

“Ia memberi acuan cafe racer dari Ducati Monster M900 karya Ziggy Moto di Inggris, yang memiliki tampilan serba kekar di semua sektor,” buka Hezi Satria, punggawa Greyhead Customland. Ubahan tentu diawali melucuti seluruh fairing dan bodi belakang. Gantinya body work custom baru berbahan fiberglass premium berketebalan 3 mm. Tangki didesain lebih membulat dan cukup tinggi, sedang bodi belakang pastinya ala buntut tawon khas cafe racer.

“Wujudnya kini dibuat telanjang tanpa dilengkapi lagi dengan fairing yang menjadi khas Ducati 848 Evo, bahkan bak kopling dan belt penggerak camshaft pun dibuat transparan, jadi bisa dilihat langsung dengan mata telanjang,” ungkap Hezi. Setelah body work rampung, kaki-kaki di-upgrade biar lebih kekar kendati bawaan motor sebenarnya sudah mumpuni. Suspensi depan diganti upside down Ohlins tipe FGRT210.

Pengendaliannya Hezi mendaulat setang dari Lightech model clip-on (jepit), yang juga salah satu ciri khas cafe racer. Suspensi belakang juga turut di-upgrade, monosok bawaan yang pakai Showa dilengserkan Ohlins tipe TTX GP alias tipe tertinggi yang dijual umum dari jajaram suspensi asal Swedia ini.
Tabloid OTOMOTIF di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI