Tampilkan di aplikasi

Dari klasik jadi tracker

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 39-XXVIII
7 Februari 2019

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 39-XXVIII

Royal Enfield Classic 500 2017. / Foto : FAJRIN

OTOMOTIF
Sesuai namanya, Royal Enfield Classic 500 terlahir sebagai besutan bertampang klasik khas tahun 50-an. Namun kesan itu luntur berubah jadi garang, setelah sang empunya Rama Dewa merombaknya jadi beraliran street tracker. Dalam prosesnya, Rama memboyong motor produksi India ini ke Flash Rabbit Custom Garage (FRC Garage) di Jl. Cereme No. 1, Cilandak Barat, Fatmawati, Jakarta Selatan.

“Konsep yang Rama mau memang street tracker, tetapi Derby Romero sebagai owner FRC Garage ini memberikan konsep yang lebih detail, terinspirasi karya MOD Moto asal Gothenburg, Swedia,” buka Afep, punggawa FRC Garage. Langkah awal Afep memensiunkan seluruh bodi bawaan kecuali rangka. Baru kemudian dibuatkan yang baru, seperti jok yang jadi model drop seat. Selanjutnya tangki dibuat lebih besar dari standarnya, menggunakan pelat galvanis 0,8 mm. Kelirnya tampak segar perpaduan biru muda, putih dan orange.

Sementara cover kanan dan kiri bawah jok dibentuk minimalis menggunakan pelat besi 2 mm, finishingnya putih dan dikasih angka ‘45’, tahun kemerdekaan Indonesia. Cover headlamp juga dibuat serupa, yang menaungi lampu LED aftermarket. Baru kemudian merambah kakikaki. “Pasang upside down Ride It dan dipandu setang fatbar,” ungkap Afep.

Untuk belakang, lengan ayun custom dibuat lebih panjang 5 cm berbahan pipa seamless. Penopangnya sokbreker aftermarket. Rodanya mengandalkan pelek jari-jari DRT yang dibalut ban Shinko tipe E804 110/80-19 untuk depan, dan tipe E240 130/80-17 untuk belakang. Terakhir agar sesuai aliran street tracker, knalpot diganti pakai model menyamping yang dikasih ornamen pelindung kaki. Blaaarrr...
Tabloid OTOMOTIF di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI