BYD e6 menjadi armada baru di segmen taksi regular BlueBird, melengkapi armada yang sudah ada seperti Toyota Limo, Toyota Transmover dan Honda Mobilio. Kita mulai dari dimensinya. BYD e6 memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.822 mm dan tinggi 1.630 mm dengan wheelbase 2.830 mm. Karena berjenis hatchback, jadi hanya sanggup mengangkut 5 orang termasuk supir. Masuk kabin, OTOMOTIF tertarik dengan panel instrumennya yang full digital. Informasi yang tertera sangat lengkap. Mulai speedometer, odometer, status baterai, hingga rata-rata penggunaan baterai secara real-time.
Menariknya lagi, argo meter yang digunakan sudah bersistem digital dengan layar sentuh. “Baru di taksi listrik saja yang menggunakannya. Namun kedepannya semua armada bakal menggunakan argo meter model ini,” buka Lilik Sujono, pengemudi yang menemani kami dalam sesi pengetesan ini. Argo meter ini tersambung dengan printer kecil yang tersembunyi di balik konsol tengah untuk mencetak struk bukti pembayaran.
Pindah ke belakang. Di pintu tak lagi terlihat ada engkol untuk naik turun kaca jendela seperti kebanyakan taksi. Sudah pakai sistem power window layaknya mobil pribadi. Coba duduk di baris kedua. Jok berbahan kulit sintetis terasa empuk. Selain itu, kabin dan ruang kaki juga terasa lega. Buat yang berpostur 178 cm, jarak antar kepala dengan atap dan lutut dengan jok depan masih menyisakan banyak space.
Oiya, mobil ini sudah menggunakan sistem keyless. Jadi membuka pintu dan menghidupkan mesin tidak memerlukan anak kunci lagi. Puas melihat sekeliling mobil, kami pun diajak berkeliling menggunakan taksi listrik ini. Rute yang ditempuh antara lain dari kantor pusat BlueBird di Mampang, melewati Tugu Tani, Monas, Tanah Abang dan kembali.
