Penggemar otomotif roda dua tentu tidak asing dengan Honda Win 100, motor dengan ciri khas desain yang mengotak, mulai dari bodi, tangki, jok hingga lampu utamanya dan dimensinya ramping. Hadir pertama kali pada tahun 1984, motor sport naked ini banyak dipakai sebagai kendaraan dinas berbagai instansi pemerintah sebelum disuntik mati pada 2005.
Meski sempat dipandang sebelah mata, perlahan harga Win 100 kini mulai merangkak naik. Salah satu sebabnya karena unitnya yang makin langka, serta makin ramainya tren modifikasi bergaya klasik. Untuk mengakali tingginya harga Win, banyak konsumen yang melakukan modifikasi.
Salah satu motor yang kerap dijadikan sebagai bahan dasarnya adalah Honda Verza. Sendi Alfiandi, pemilik bengkel modifikasi Mosic Garage di Meruyung, Limo, Depok, Jabar mengatakan, pihaknya mulai menerima banyak permintaan untuk mengerjakan modifikasi Verza custom Win tahun ini.
“Banyak yang mengira di media sosial kalau bahannya pakai Honda Win orisinil yang dipasangkan mesin Honda Verza. Padahal yang saya lakukan sebaliknya. Rangka dan mesinnya pakai basis Honda Verza, kemudian dipasangkan komponen-komponen kepunyaan Honda Win,” buka Sendi saat ditemui di bengkelnya.
Dalam proses pengerjaannya, pertama-tama Sendi melakukan ubahan pada rangka Verza supaya bisa dipasangkan tangki dan bodi kepunyaan Win. “Rangka bagian depan tetap dibiarkan standar. Namun rangka belakangnya kami lakukan ubahan seperti penambahan bracket untuk dudukan bodi, serta agar muat dipasangkan jok rata ala Honda Win,” lanjutnya.
Lanjut ke bagian tangki. Penampung bahan bakar bawaan Win tersebut dimodifikasi di bagian bawahnya untuk membuat dudukan fuel pump dan pelampung. Naik ke atas, bagian penerangan utama sudah diganti berjenis LED aftermarket model kotak. Lainnya seperti lampu sein dan stoplamp pakai kepunyaan Win yang masih berjenis bohlam.
