Kopi. Mereka mengendalikan perdagangan lewat pelabuhan Mocha, sebuah kota yang terletak di Yaman. Saat itu Mocha menjadi satu-satunya gerbang lalu-lintas perdagangan biji kopi. Dari pelabuhan Mocha biji kopi diperdagangkan hingga ke Eropa.
Demikian strategisnya pelabuhan tersebut, hingga orang Eropa menyebut kopi sebagai Mocha. Memasuki abad ke-17 orangorang Eropa mulai mengembangkan perkebunan kopi sendiri. Pertama-tama mereka mengembangkannya di Eropa, namun iklim di Eropa tidak cocok untuk tanaman kopi. Mereka kemudia mencoba membudidayakan tanaman tersebut di daerah jajahannya yang tersebar di berbagai penjuru bumi.
Upayanya berhasil, orang-orang Eropa mampu menggeser dominasi bangsa Arab dalam memproduksi kopi. Salah satu pusat produksi kopi dunia saat itu ada di Pulau Jawa yang dikembangkan bangsa Belanda mulai dari tahun 1696.
Untuk masa tertentu kopi dari Jawa sempat mendominasi pasar kopi dunia. Saat itu secangkir kopi lebih popular dengan sebutan “Cup of Java” atau “Secangkir Jawa”. Selain Jawa Belanda, memperluas areal budidaya kopi ke Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor dan pulau-pulau lainnya di Indonesia.