NOMINAL bernama APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) itu sebuah konstanta. Limitasi proyeksi. Di tahun 2017, kuantifikasinya Rp2.080,5 T, dengan asumsi ekonomi tumbuh 5,1%, inflasi 4,0%, nilai tukar Rp13.300/ US$, suku bunga 5,3%, minyak mentah US$45/barel, lifting minyak 815 ribu barel per hari (bph), lifting gas 1.150 ribu bph setara minyak; dan rasio utang 27,7%.
Apa pun mazhab politik rezim eksisting, APBN mesti bermuara pada (level derajat) kesejahteraan rakyat. Dalam term ekonomi, sukses pembangunan mesti terukur melalui tujuh indikator. Yakni, peningkatan pendapatan, penurunan masyarakat miskin, penurunan ketimpangan penerimaan pendapatan, penurunan kesenjangan hidup, penurunan kematian bayi, penurunan pertumbuhan penduduk, peningkatan tingkat melek hidup.
Sisi buram yang mendistorsi misi mulia itu: hutang luar negeri (ULN) yang terus tumbuh. Dalam Januari— September 2016, pemerintah telah menggelontorkan Rp398,1 T. Untuk pokok utang Rp251,55 T dan untuk bunganya Rp146,55 T. Itu artinya, 76% asupan dari pajak hanya untuk bayar cicilan hutang dan bunga.
Per akhir kuartal I 2017, ULN Indonesia sebesar US$326,3 M, yang terkonsentrasi di empat sektor: keuangan; industri pengolahan; pertambangan; serta listrik, gas dan air bersih. ULN jangka panjang tumbuh lambat, sedangkan ULN jangka pendek melaju. Dari lajur pendapatan, ‘kecelakaan’ kontrak penjualan 25 tahun LNG dengan Fujian, Tiongkok, berefek ironis.
Nilainya sangat murah, hanya US$2,4/ mmbtu, dan kenaikannya dipatok maksimal US$3,35/mmbtu. Rakyat beli bensin Rp6.500 saja diteriaki kemurahan. Cina yang beli gas setara bensin dihargai Rp3.800/ liter cuek bebek. Kita menyubsidi ekonomi Cina (dan Jepang).
Malangnya, blunder kebijakan era Megawati ini tak kunjung diralat dalam 10 tahun rezim Yudhoyono.
Alhasil, APBN 2017 yang tergerus membayar utang-utangnya itu bertambah ringkih lantaran utilitinya tersedot keperluan nan amat primer. Fatsalnya, porsi untuk belanja pegawai dan operasional menelan 26,1% (Rp1.315 triliun) dari total anggaran belanja pemerintah pusat. “Jadi, seperempat anggaran dipakai untuk bayar gaji dan tunjangan para birokrat. Jangan lupa, APBD itu untuk memuaskan masyarakat; bukan birokrat,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Di 131 daerah (kab/kota= seperempat dari total 514 kab/ kota di 34 provinsi), presentasenya bahkan di atas 50%. Inflasi jumlah PNS disumbang pola pengangkatan tenaga honorer. Kebanyakan tak sesuai kebutuhan dan kompetensi. Padahal, sejak 2005, sudah diputuskan moratorium honorer. Di era Menpan-RB Yuddy Chrisnandi (Okt 2016—Juli 2016), mengemuka ide merasionalisasi sejuta PNS (dari total 4,5 juta). Prosesnya bertahap hingga tiga tahun ke depan.
Nah, dengan minimnya proporsi untuk menaikkan level harkat, derajat, martabat dan maqam seperempat miliar penduduk negeri ini, tinggal berapa persenkah alokasi untuk ‘pembangunan’—yang report-nya mestinya terbaca dari tujuh indikator di atas? Salam, Irsyad Muchtar
Sampul
Beranda
Opini
Surat pembaca
Klik: Lemang berkah di bulan ramadhan
Kronika: EKUATOR siap menembus pasar dunia
Perketat pengawasan koperasi
Balairung: Berkhidmat di haribaan keluarga
Cover story: Operasi pasar upaya stabilitas harga daging
Cold storage suri nusantara jaya, ekspansi bisnis yang menjanjikan
Fokus: Program sejuta rumah, apa kabar?
Program sejuta rumah, antara harapan dan fakta
Mimpi milineal punya rumah semakin terbatas
KPR BTN mikro, untuk kaum marjinal
Properti kelas menengah, makin seksi
KAB, koperasi perumahan terbesar Denmark
Kerja sama bidang hukum, menjaga wibawa pemerintah
Pembiayaan: Happy Hadiastuty kepala kejaksaan tinggi, pengawasan represif maupun preventif
Koperasi: Lagi lima rumah layak huni gratis untuk anggota
Wisuda paket C bagi anak anggota
Targetkan 10.000 anggota baru
Iwan Setiawan ketua pengawas KSP SB, kembangkan teknologi untuk tingkatkan daya saing
KKB Selindo, bukukan kinerja gemilang di 2016
KKBK bagikan SHU Rp9,3 miliar
Puskud Jatim, Wujudkan tata kelola koperasi yang baik
Kinerja: Ikan sidat, peluang investasi perikanan di Sumbar
Sumbar menuju lumbung pangan wilayah barat
Oase: Pembuktian Boping
Destinasi: Menu nusantara untuk penggila ombak
Oney Anwar, kampiun burleigh heads
Mentawai & Uluwatu, si daftar 10 ombak raksasa
Ensiklopedia. Juni: Vitamin Kamierz Funk, 1912
Sundut rudal jarak jauh, 1944
Wahanawirausaha: Elemen sukses, yang generik & spesifik
10 Raksasa paling inovatif
Dibawah lindungan 5 prinsip
Cara cerdas memaknai risiko
Komunitas: Sensasi pilot, via remote control
Heli dari barang terbuang
Ibnu Hajar, 'mekanik' heli lokal
Pesona: Adeline, pebisnis yang peduli sosial
Perspektif: Hoax