Tampilkan di aplikasi

Fokus menyasar pekerja industri menengah bawah

Majalah Peluang - Edisi 110
24 April 2019

Majalah Peluang - Edisi 110

Sebagai upaya peningkatan cabang usaha tersebut, tahun ini KMM menambah lima cabang baru yaitu di Mojokerto, Jatim, Purwokerto dan Pekalongan, Jateng, Bengkulu Kota, dan Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.

Peluang
Sejak awal menggagas kelahiran Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri (KMM), Tumbur Naibaho hanya mengintip satu peluang usaha, menyasar anggota di segmen pekerja industri menengah bawah. Kini di tahun ke 10, kiat bisnisnya terbukti ampuh mengantarkan KMM menjadi koperasi tingkat nasional dengan segmen anggota khusus.

Selintas tidak ada pembeda antara KMM dengan koperasi simpan pinjam lain yang umumnya menyasar masyarakat umum sebagai pasar. Tetapi jika melongok lebih dalam, akan tampak bedanya, di mana koperasi ini selektif memilih anggotanya, yaitu hanya para pekerja industri atau pabrik dengan income menengah bawah.

Lantaran itu tidak heran jika, pengembangan kantor-kantor KMM yang hingga kini sudah 117 cabang menyebar di 18 provinsi umumnya berlokasi di area pabrik. Jumlah cabang terbanyak di Bekasi, Karawang, Cikampek dan Tangerang, kawasan industri yang memang terbesar di Jawa Barat dan Banten.

Dalam rentang 10 tahun mengembangkan KMM, Tumbur mengatakan selain fokus dalam usaha, ia merekrut banyak tenaga muda berusia 20 an yang ditempatkan di berbagai kantor cabang. “Kami ingin tunjukkan bahwa kaum muda juga mau menimba hidup di perkoperasian, dan koperasi juga tidak identik dengan sekumpulan orang-orang tua yang purna tugas,” ujarnya kepada PELUANG saat berbincang dalam acara kunjungan bersama Menteri Koperasi dan UKM ke Tugu Prasasti Gerakan Koperasi di Tasikmalaya, April lalu. Dengan dukungan tenaga muda enerjik, Tumbur memang ingin mencapai target lebih tinggi lagi.
Majalah Peluang di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI