Tampilkan di aplikasi

Nonghyup, kimchi dan K-pop

Majalah Peluang - Edisi 111
27 Mei 2019

Majalah Peluang - Edisi 111

Pengembangan industri pertanian Korsel. / Foto : Kur

Peluang
Bagi penggemar kuliner Korea tentu hafal dengan kimchi. Ya, kimchi merupakan salah satu makanan tradisional asal negeri Ginseng berupa asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Di mal-mal kini mudah dijumpai masakan kimchi.

Sementara K-Pop merupakan musik pop Korea yang digandrungi kalangan milenial hingga emak-emak. Demam K-Pop melanda beberapa negara karena daya tarik artisnya yang ganteng dan cantik. Bahkan, K-pop memberi kontribusi cukup besar terhadap perekonomian Korsel. Nonghyup adalah koperasi pertanian yang didirikan pascaperang Korea. Lalu, apa hubungan ketiganya?

Saat ini Pemerintah Korsel tengah mengembangkan pertanian terintegrasi mulai dari aspek produksi hingga pemasaran atau biasa disebut industri pertanian keenam. Kebijakannya adalah menetapkan satu daerah khusus dimana terdapat lahan pertanian, pabrik pemrosesan hasil pertanian, beserta fasilitas pendukung yang dilengkapi fasilitas pemasaran.

Dengan integrated farming tersebut, Korsel tidak hanya memproduksi beras dan kimchi saja, tapi juga membuat penanak nasinya seperti merek Yong Ma. Sementara artis-artis K-Pop menjadi bintang iklan dari produk-produk tersebut. Sehingga wajar kini hasil pertanian dan produk pendukung dari Korsel cukup populer termasuk di Indonesia.

Bagaimana peran Nonghyup?. Jauh sebelum industri pertanian Korsel berjaya seperti sekarang, Koperasi merupakan fondasi pertumbuhan sektor pertanian. Tepatnya pada 1961, ketika Pemerintah Korsel membentuk the National Agricultural Cooperative Federation (NACF) untuk mengatasi kemiskinan akut akibat derita perang. NACF atau populer dengan sebutan Nonghyup merupakan penggabungan dua entitas yaitu Bank Pertanian dan Koperasi Pertanian.
Majalah Peluang di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI