Tampilkan di aplikasi

Hj. Diana Dewi, SE, siap pimpin Kadin DKI Jakarta

Majalah Peluang - Edisi 113
5 Agustus 2019

Majalah Peluang - Edisi 113

Transformasi digital, fasilitasi permodalan, dan memperkuat sinergi dengan Pemda merupakan tiga agenda strategis yang digagas Diana Dewi dalam bursa pemilihan Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Periode 2019-2024.

Peluang
Setelah sukses berbisnis daging sapi dan jasa boga, kini Diana Dewi membidik kursi Ketua Umum Kadin DKI Jakarta periode 2019-2024. Dengan mengusung slogan “Kebersamaan dalam Manfaat”, ia yakin dapat menjadikan usaha anggota Kadin Jaya semakin berkembang. Diana menuturkan, pelaku usaha perlu memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk memperluas pangsa pasar produk dan jasanya.

Transformasi digital ini menjadi salah satu visinya jika kelak terpilih sebagai Kadin Jaya-1. “Selama ini, Kadin DKI belum maksimal dalam mengembangkan ekonomi digital seperti e-commerce. Padahal secara pribadi saya sudah melakukan dan mendapat manfaat dari digitalisasi,” ujar Diana.

Konkritnya, pemilik bendera PT Suri Nusantara Jaya ini membuat aplikasi pemasaran digital bagi anggota Kadin DKI. Aplikasi itu nantinya dapat menyatukan para produsen anggota Kadin wilayah. Pengembangan pasar berbasis digital ini diyakini dapat lebih mengkapitalisasi nilai bisnis anggota.

Penilaian Diana tentang prospek ekonomi digital bukanlah tanpa data. Menurut laporan berjudul The Digital Archipelago yang dirilis lembaga riset dan konsultan bisnis global terkemuka McKinsey, memproyeksikan nilai pasar e-commerce Indonesia akan mencapai US$65 miliar atau sekitar Rp910 triliun pada 2022. Ini disebabkan beberapa faktor antara lain penetrasi pengguna ponsel, peningkatan daya beli masyarakat, serta adopsi teknologi yang relatif cepat.

Masih menurut laporan yang sama, perkembangan ekonomi digital akan memberi manfaat dalam empat hal. Pertama, perdagangan online semakin mendorong tingkat konsumsi. Pada 2017 saja nilai transaksi online mencapai US$3 miliar atau Rp42 triliun. Kedua, membuka akses ekspor terutama untuk industri kreatif. Ketiga, menyerap tenaga kerja yang jumlahnya diprediksi mencapai 26 juta orang pada 2022. Keempat, meningkatkan kesetaraan sosial.
Majalah Peluang di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI