Tampilkan di aplikasi

Jualan mobil mulai macet

Majalah Peluang - Edisi 116
7 November 2019

Majalah Peluang - Edisi 116

Daya beli masyarakat yang melemah ditengarai menjadi penyebab anjloknya penjualan mobil.

Peluang
Bisnis otomotif, khususnya kendaraan roda empat mulai terimbas melemahnya perekonomian. Ini terlihat dari turunnya angka penjualan mobil seperti dilansir dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Per September 2019, penjualan mobil sampai September 2019 sebanyak 753.594 unit, melorot sebesar 14% dari periode sama 2018 sebanyak 856.655 unit. Tipe sedan terjual 4.673 unit, tipe 4x2 atau front wheel drive (FWD) sebanyak 414.553, tipe 4x4 sebanyak 3.163 unit, jenis pick up/ truk sebanyak 163.162 unit. Sisanya untuk tipe bus dan double cabin. Dari sisi merek, lima merek mendominasi dengan Toyota tetap menjadi jawara dengan penjualan sebanyak 244.430 atau pangsanya mencapai 32,4%.

Kemudian disusul Daihatsu 132.988 unit ((17,6%), Honda 97.321 unit (12,9%), Mitsubishi Motors 91.743 unit (12,2%) dan Suzuki 71.469 unit (9,5%). Di tengah perlambatan ekonomi, produksi mobil juga berkurang 5,1% dari 995.592 unit sampai September 2018 menjadi 945.130 unit di September 2019. Merek DFSK tercatat yang produksinya paling agresif, naik 86,1% dari 1.514 unit menjadi 2.818 unit di September 2019.

Disusul produksi Mini dengan pertumbuhan produksi 78,3% dari 120 unit menjadi 214 unit. Toyota tetap menjadi yang terbanyak dengan produksi 382.097 unit mobil. Turunnya penjualan mobil lebih disebabkan sisi permintaan yang lemah. Ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang stagnan di level 5%-an.
Majalah Peluang di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI