349,87 Triliun
Gong yang ditabuh 20.03.23 lalu menggema lantang dan panjang. Bukan alang kepalang, nominal yang disebutkan Rp349,87 triliun. Itu angka transaksi gelap. Episentrumnya di Kemenkeu. Penabuhnya Menko Polhukam, Mahfud MD, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Mahfud peroleh data tersebut dari Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavanda. Dari 300 surat hasil analisis PPATK, didapat nilai agregat transaksi perputaran uang mencurigakan Rp349,87 triliun. Tanpa penyebutan nama orang, juga tidak nama akun. Ia sadar rilis terbuka semacam itu riskan, tapi ia percaya pada akurasi data yang dipasok, yang diterimanya sesuai SOP.
Setelah dipilah-pilah, 300 LHA (laporan hasil analisis) itu dikelompokkan ke dalam tiga klaster. Pertama, klaster transaksi mencurigakan yang langsung melibatkan pegawai Kemenkeu. Di klaster ini, ‘berpartisipasi’ pegawai Kemenkeu dengan nilai Rp35,55 triliun; Pada klaster kedua, yang melibatkan pegawai Kemenkeu total nilainya Rp53,82 triliun. Klaster ketiga, terkait kewenangan Kemenkeu sebagai penyidik TPA (tindak pidana asal) dan TPPU, nilainya Rp260,50 triliun.
Modus cuci uang oknum-kolosal Kemenkeu nggak canggih-canggih amat. Satu orang punya 5-8 perusahaan cangkang, pakai nama sopir hingga tukang kebun “Ada oknum satu, tapi perusahaannya lima, tujuh, delapan,” kata Ivan Yustiavandana. Nilainya ditaksir Rp35 triliun lebih. Melibatkan 491 ASN Kemenkeu, 13 ASN K/L lain, dan 570 non-ASN. Total jenderal personel yang terlibat 1.074 orang.
Isu pokok transaksi mencurigakan dalam jumlah raksasa ini kalau bukan korupsi, apa dong namanya,” kata Mahfud nyaris saja dibengkokkan ke arah lain. Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III di Senayan, Mahfud dikeroyok. Khususnya oleh tiga vokalis fals Arteria Dahlan, Benny K Harman, Asrul Sani yang main gertak/ancam, yang untungnya mereka berhenti nyanyi setelah diancam balik.
Menurut Ekonom Senior Rizal Ramli, megaskandal di Kemenkeu ini sangat tidak bermoral dan sangat memalukan. Tanggapan senada dikemukakan Anthony Budiawan, bahwa kejahatan ini terlalu besar untuk didiamkan. It’s too big a scandal to ignore. Terlebih saat postur ULN Indonesia semangkin menggunung: Rp7.734 triliun yang jika dibagi rata 270 juta WNI memikul beban utang @Rp39,3 juta.
Terbongkarnya teraskandal di kementerian yang dipimpin Sri Mulyani, dengan kecenderungan arogan, sok suci, sembari melindungi anak buahnya; mirip kisah Gubernur Bank Indonesia 1963-66, Teuku Jusuf Muda Dalam. JMD tipikal hedonis, royal (doyan nyawer uang dan kasih mobil mewah seperti Fiat dan VW), punya ‘Istana Firdaus’ di kawasan Pasar Minggu, Jaksel, serta “poenja koleksi nona-nona tjantik”. Pada 9 September 1966, pengadilan memutuskan hukuman mati. Tapi, belum sempat dieksekusi, JMD keburu meninggal karena tetanus, 1976.
Rupanya (sebagian) sejarah sedang terulang. L'Histoire se répète.
Salam,
Irsyad Muchtar
Sampul
Beranda
Tajuk: 349,87 Triliun
Surat Pembaca
Klik: Festival Holi/Festival Of Colors, India
Kronika: Berbahan Bakar CNG, Seliter Tempuh 38,7 Km
Impor Pakaian Ilegal Lumpuhkan Industri Lokal
Nasional: Faisal Basri, Pemerintah Seyogianya Jangan Asal Ngutang
Warga Protes, Sumber Air Dikuras dan Jalan Makin Rusak
KADIN DKI Jakarta Kolaborasi Gelar Bazar Murah
Women preneur: Perempuan Tajir Melintir di Indonesia
Hj. Diana Dewi, SE, Chief Executive Officer Suri Nusantara Jaya Group: Menjaga Pasokan Daging Tidak Langka
Nurhayati Subakat, Founder Paragon Technology & Innovation: Pioneer Kosmetik Halal Pertama
Eni Herlina, Chief Executive Officer PT Graha Jaya Pratama Kinerja: Berjaya di Produk Kimia
Ni Wayan Sri Ariyani: Technopreneur Berdedikasi dari Bali
Dewi Motik Pramono: Penggagas Pelaksana di Balik Kelahiran IWAPI
Nuorma Yuhana: Modal Nekad, Tembus Pasar Ekspor
Tujuh Nama Elite di Jagad Niaga Dunia
Perbankan: Bank-bank Raksasa AS Bangkrut, Bagaimana Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
Kinerja: Tekad Menjadi Role Model Gerakan Koperasi Indonesia
Peduli Lingkungan,Jual 1.000 Unit Kendaraan Listrik
Sinergi Dunia-Akhirat dengan PT Indaco Warna Dunia
Gelar Rekrutmen Perkuat SDM
Mengapa Harus Berkoperasi dan Mengapa Memilih Makmur Mandiri
Kejar Target 1 Juta Anggota di 2025
Resmi Melepas Unit Usaha Syariah, Kospin Jasa Targetkan Simpanan Anggota Rp8,136 Triliun
Romi Oktabirawa, Ketua Pengurus Kospin Jasa Syariah: Market Pembiayaan Syariah
Kadafi Yahya, Wakil Ketua Umum Kospin Jasa: Digitalisasi Sebagai Keniscayaan Pasar
Wawasan: Entrepreneurial Marketing Pascapandemi Re-invention dan Co-invention
Puasa Menuju Husnul Khotimah
Solusi: Bangkrut, Utang Numpuk & Cara Pulih ke Jalur Sukses
Dhar Mann, Tak Penting Mempertahankan Citra Palsu
Wahana Wirausaha: Marketing Kreatif untuk Penetrasi Produk
Hidupkan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Tim Kerja
Kota Kita: Tual, Inisiatif Membangun (Masih) di Tangan Perorangan
Destinasi: Pantai Wisata Mandeh, Ikon Terbaru Sumatera Barat
Komunitas: Punan Batu, Suku Primitif Kalimantan di Ambang Punah
Agrobisnis: Apa Kabar Industri Sawit Berkelanjutan?
Opini: Ramadan, Penyucian Hati dan Kesalehan Sosial
Sosok: Raidi Amra, Manajer Area 06 Kopsyah BMI: Sabar, Syukur dan Ikhlas
Suryono Leonardus Naibaho, Manajer Cabang Cikampek 2 KMM: Senang Berkoperasi
Theresia Bhoko, Pemilik Warung Sembako: Usaha Berkembang Dibantu Koperasi
Perspektif: Rubicon