Genosida
How many kids have you killed today? Anak-anak Amerika 10 tahunan bertanya kepada presiden mereka. Jo Biden adalah sekutu utama Israhell, zionis Yahudi yang secara brutal membombardir sasaran sipil di Gaza, yang 75 tahun terakhir diembargo dan jadi penjara akbar. Sekolah, rumah sakit, ambulans jadi sasaran. Serbuan bejat 8-14 November itu menewaskan 11 ribuan warga. Dari jumlah itu, 4.650 anak-anak dan 3.145 perempuan.
Agresi ini dipicu serangan roket Hamas ke Tel Aviv (7/10) yang membobol Iron Dome kebanggaan Israhell. Hamas lakukan itu karena zionis menodai Al Aqsha, masjid suci ketiga kaum Muslim, dengan ritual najis mughaladhah. Esoknya, entitas yang leluhurnya membunuh sedikitnya 70 nabi itu menggepur Gaza, hingga akhir November.
Dunia tersentak dan murka. Ini bukan perang, apalagi bela diri. Ini ethnic cleansing. Demo marak di kota-kota dunia. Termasuk Inggris, Amerika, bahkan di Tel Aviv. Muncul simbol semangka pengganti larang tayang bendera Palestina di medsos. Di Paris, sontak 30 pengacara senior internasional meng-acc bukti kejahatan zionis untuk dibawa ke mahkamah internasional. Netanyahu dicap melakukan genosida.
Negara Israhell berdiri 14 Mei 1948 dengan menganeksasi 55% tanah dan mengusir dua per tiga rakyat Palestina. Kezaliman zionis melegalisasi penggusuran sekitar 97% tanah milik penduduk Palestina yang diperlakukan sebagai orang asing, manusia setengah hewan yang boleh diperangi atau diusir kapan saja. Pihak zionis mencatat, 48% orang Palestina hidup di bawah kemiskinan dengan tingkat pengangguran 22%.
Agresi Israel berbalut perang dengan kelompok militer Palestina Hamas diperkirakan menyedot biaya miliaran dolar AS. Jelang medio November, Israel mencatat defisit anggaran 22,9 miliar Shekel atau setara US$6 miliar, setelah sebulan lebih mereka memborbardir Jalur Gaza.
Surat kabar keuangan Calcalist menaksir, cost-nya US$51 miliar/Rp795 triliun (asumsi kurs Rp15.589). Pembiayaan pertahanan, risiko hilangnya pendapatan, kompensasi bisnis hingga rehabilitasi perang itu setara 10% PDB Israhell. Setengah dari jumlah itu dialokasikan untuk biaya pertahanan, US$252 juta/hari.
Total kerugian Israhell sekitar 27 miliar Shekel. Perekonomian menyusut 11% pada Q-IV/2023, setara US$40 miliar; mata uang turun 3%; pariwisata nol; investasi nol; pabrik-pabrik berhenti total; kantor-kantor, sekolah dan perusahaan tutup; militer merugi US$240 juta/hari; lebih dari 4000 tentara tolak berperang 400 pilot ogah terbang; lebih dari 500.000 warga mengungsi dari rumah mereka; rakyat protes dan melawan pemerintah setiap hari.
Tel Aviv jadi kota hantu; propaganda mereka berakhir (membiayai buzzer internasional dengan budget Rp1 trilun pada 2020, dimana setiap orang mengantongi US5.615/bulan, setara (Rp75-78 juta) dan seluruh dunia kini mengetahui kenyataan sebenarnya. Di dunia maya, Israhell mengaku keok setelah 109,6 miliar vote pro-Palestina. Bendera Filistin pun berkibar di markas PBB, New York.
Salam,
Irsyad Muchtar