Tampilkan di aplikasi

Buku Pena Cendikia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Lelakon Lanfang dalam Sastra Indonesia

1 Pembaca
Rp 45.000 22%
Rp 35.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 105.000 13%
Rp 30.333 /orang
Rp 91.000

5 Pembaca
Rp 175.000 20%
Rp 28.000 /orang
Rp 140.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Mengenang Lan Fang adalah sebuah tajuk pertemuan yang digagas oleh para sastrawan Jawa Timur pada 21 Desember 2018 di Pendopo Taman Budaya Surabaya. Meskipun telah berpulang sejak tahun 2011, karya dan kepribadian Lan Fang masih kerap dibicarakan rekan sejawatnya. Bahkan salah satu penerbit besar merangkum karya-karya Lan Fang yang terserak setelah kematiaanya dalam sebuah karya posthumous (karya yang diterbitkan setelah Lan Fang meninggal dunia). Kondisi yang demikian memantik rasa ingin tahu penulis lebih dalam tentang bagaimana sebenarnya kiprah Lan Fang dalam arena sastra Indonesia dengan menggunakan ‘pisau bedah’ a la Pierre Bourdieu.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Husnul Hamidah

Penerbit: Pena Cendikia
ISBN: 9786239982294
Terbit: Juli 2023 , 107 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Mengenang Lan Fang adalah sebuah tajuk pertemuan yang digagas oleh para sastrawan Jawa Timur pada 21 Desember 2018 di Pendopo Taman Budaya Surabaya. Meskipun telah berpulang sejak tahun 2011, karya dan kepribadian Lan Fang masih kerap dibicarakan rekan sejawatnya. Bahkan salah satu penerbit besar merangkum karya-karya Lan Fang yang terserak setelah kematiaanya dalam sebuah karya posthumous (karya yang diterbitkan setelah Lan Fang meninggal dunia). Kondisi yang demikian memantik rasa ingin tahu penulis lebih dalam tentang bagaimana sebenarnya kiprah Lan Fang dalam arena sastra Indonesia dengan menggunakan ‘pisau bedah’ a la Pierre Bourdieu.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi khalifah-Nya di muka bumi ini. Shallallahu alan Nabi Muhammad, Semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang menjadikan umat manusia berakhlak mulia dan berperadaban luhur.

Mengenang Lan Fang adalah sebuah tajuk pertemuan yang digagas oleh para sastrawan Jawa Timur pada 21 Desember 2018 di Pendopo Taman Budaya Surabaya. Meskipun telah berpulang sejak tahun 2011, karya dan kepribadian Lan Fang masih kerap dibicarakan rekan sejawatnya. Bahkan salah satu penerbit besar merangkum karya-karya Lan Fang yang terserak setelah kematiaanya dalam sebuah karya posthumous (karya yang diterbitkan setelah Lan Fang meninggal dunia). Kondisi yang demikian memantik rasa ingin tahu penulis lebih dalam tentang bagaimana sebenarnya kiprah Lan Fang dalam arena sastra Indonesia dengan menggunakan ‘pisau bedah’ a la Pierre Bourdieu.

Bourdieu merupakan salah seorang tokoh sosiologi kultural post-modernism, ia juga disebut sebagai sosiolog, antropolog, etnolog yang pemikirannya banyak dipengaruhi para pemikir: Aristoteles, Thomas Aquinas, Hegel, Marx, Durkheim, Max Weber, Picasso, Franz Fanon, Jeane Paul Sartre, Huserl, Sausure, Levi Strauss, Wittgenstein, Martin Heidegger, Michel Foucault, dan lain-lain. Teori Bourdieu yang dikenal sebagai teori praktik sosial mengurai konsep tentang habitus, strategi, arena pertarungan/ranah (field), modal (capital) dan strategi.

Lan Fang sebagai individu menjadi agen yang dipengaruhi oleh habitus, yaitu sebuah produk sejarah yang terbentuk setelah dari sejak Lan Fang lahir dan berinteraksi dengan masyarakat dalam ruang dan waktu tertentu. Di sisi lain, individu juga merupakan agen yang aktif untuk membentuk habitus. Agen dibentuk dan membentuk habitus melalui modal yang dipertaruhkan di dalam arena. Adapun arena tempat Lan Fang bertaruh adalah arena sastra Indonesia.

Penerbitan buku Lelakon Lan Fang dalam Sastra Indonesia ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan sumbangsih berharga baik dalam proses hingga penyelesaiannya. Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada guru-guru, keluarga, dan teman-teman yang telah memberi warna pada kehidupan penulis. Terutama suami dan kedua anak penulis yang memiliki cinta dan dukungan senantiasa. Kami ucapkan terima kasih juga kepada Penerbit Insan Mulia Publishing yang telah membantu dan bersedia menerbitkan buku sederhana yang merupakan tesis penulis saat kuliah di Universitas Airlangga Surabaya.

Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat.

Daftar Isi

Judul
Pengantar
Daftar Isi
Bagian Satu: Mengenal Lan Fang dan Karya-Karya Monumentalnya
Bagian Dua: Arena Sastra Indonesia Mulai Tahun 2003 Hingga 2010
     Arena Sosial Indonesia Pasca Orde Baru
     Hiruk Pikuk Politik Pasca Orde Baru
     Pengkotakan Etnis Tionghoa Di Indonesia
     Krisis Moneter Di Indonesia Tahun 1998 Dan Krisis Keuangan 2008
     Kondisi Arena Kekuasaan Jawa Timur Pasca Orde Baru
     Angkatan 2000 Dalam Sastra Indonesia
     Popularisme Sastra Realisme Sosial dan Realisme Formal
     Munculnya Sastrawan Instan
     Bangkitnya Sastra Bertema Tionghoa
     Legitimasi Sastra Pusat
     Penghargaan Sastra Pusat Bahasa
     Khatulistiwa Literary Award
     Arena Sastra Jawa Timur
     Jawa Timur Sebagai Daerah Puisi dan Prosa
     Festival Lan Fang
Bagian Tiga: Strategi Lan Fang Dalam Arena Sastra Indonesia
     Biografi Lan Fang
     Latar Belakang Lan Fang Sebagai Bagian Dari Struktur Sosial
     Profesi
     Habitus Lan Fang
     Karakteristik Novel Lan Fang
     Karya Lan Fang di PT. Gramedia Pustaka Utama
     Akumulasi Modal Lan Fang dalam Meraih legitimasi
     Posisi Lan Fang dalam Arena Sastra Indonesia
     Strategi Lan Fang Dalam Meraih Legitimasi di Arena Sastra Indonesia
Bagian Empat: Pandangan Lan Fang yang Terrekspresikan dalam Novel-Novelnya
     Kekhasan Lan Fang dalam Mengangkat Tema Lokalitas
     Gaya Kepenulisan Realisme Formal
     Gambaran Perempuan Dalam Novel-Novel Lan Fang
     Cerita Tanpa Akhir
     Pertemuan Dua Budaya yang Dramatis
     Homologi Karya, Kondisi Arena dan Praktik Bersastra Lan Fang
     Realisme Formal: Cerminan Pandangan Lan Fang
Bagian Lima: Kesimpulan
Daftar Pustaka
Biografi Penulis