Tampilkan di aplikasi

Buku Peneleh hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Dari Pande Bassi Hingga Pariwisata Desa Pamboborang, Sulawesi Barat

Peneleh Research Institute Pusat Studi Pedesaan (PEDES) Universitas Sulawesi Barat

1 Pembaca
Rp 97.500 15%
Rp 82.875

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 248.625 13%
Rp 71.825 /orang
Rp 215.475

5 Pembaca
Rp 414.375 20%
Rp 66.300 /orang
Rp 331.500

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merupakan salah satu daerah pemekaran pasca-reformasi. Di pro-vinsi yang sebelumnya bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan ini terdapat 6 kabupaten, 69 kecamatan, 73 kelurahan, dan 575 desa. Sebagai daerah pemekaran baru, diperlukan banyak peluh dan upaya agar dapat menjadikan daerah ini sejajar dengan provinsi-pro-vinsi lain, yang sudah lebih dulu maju, di Indonesia. Tantangan yang dihadapi oleh Sulawesi Barat demi-kian besar dalam mengakselerasi diri di berbagai bi-dang pembangunan.

Pendirian Pusat Studi Pedesaan yang dinaungi oleh Universitas Sulawesi Barat patut diapresiasi. Ke-lahiran pusat studi ini dapat menjadi oase bagi da-haga kegiatan riset yang terkait dengan desa. Pemba-ngunan desa yang terdapat di Sulawesi Barat harus didukung oleh penelitian ilmiah yang baik sehingga menghasilkan strategi pembangunan yang terukur dan memperhatikan kepentingan masyarakat desa. Terlebih jika melihat pada berbagai data tentang pembangunan yang tersedia, kemajuan yang dimiliki berbagai desa di Sulbar tidaklah setara satu dengan yang lain. Agar dapat mengakselerasi desa-desa yang masuk kategori tertinggal, dan meningkatkan kualitas pembangunan di desa-desa yang sudah lebih dulu maju, dibutuhkan sebuah ikhtiar ilmiah yang dapat menjadi dasar kebijakan bagi pembangunan di desa tersebut maupun kebijakan di level pemerintah dae-rah dan provinsi. Dan Pusat Studi Pedesaan Unsul-bar memiliki beban tersebut di bahu para peneliti-nya.

Pendirian Pusat Studi Pedesaan yang dinaungi oleh Universitas Sulawesi Barat patut diapresiasi. Ke-lahiran pusat studi ini dapat menjadi oase bagi da-haga kegiatan riset yang terkait dengan desa. Pemba-ngunan desa yang terdapat di Sulawesi Barat harus didukung oleh penelitian ilmiah yang baik sehingga menghasilkan strategi pembangunan yang terukur dan memperhatikan kepentingan masyarakat desa. Terlebih jika melihat pada berbagai data tentang pembangunan yang tersedia, kemajuan yang dimiliki berbagai desa di Sulbar tidaklah setara satu dengan yang lain. Agar dapat mengakselerasi desa-desa yang masuk kategori tertinggal, dan meningkatkan kualitas pembangunan di desa-desa yang sudah lebih dulu maju, dibutuhkan sebuah ikhtiar ilmiah yang dapat menjadi dasar kebijakan bagi pembangunan di desa tersebut maupun kebijakan di level pemerintah dae-rah dan provinsi. Dan Pusat Studi Pedesaan Unsul-bar memiliki beban tersebut di bahu para peneliti-nya.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Muhammad Sulthan / Andi Ismira / Muhammad Yusri A.R. / Gia Ayu Fita, S.Sos. M.Si. / Kasmiati / Abdul Hafid Tahir / Nur Indah Sari Arbit / Endriady Edy Abidin / Ikawati Karim, / Septiawan Ardiputra / Laila Qadrini / Suparjo Razasli Carong / Rizky Marwani Bagus / Muhammad Mukhram / Wulan Ayuandiani. / Purnama Sari
Editor: Anita Kristina

Penerbit: Peneleh
ISBN: 786236366349
Terbit: Juni 2022 , 210 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merupakan salah satu daerah pemekaran pasca-reformasi. Di pro-vinsi yang sebelumnya bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan ini terdapat 6 kabupaten, 69 kecamatan, 73 kelurahan, dan 575 desa. Sebagai daerah pemekaran baru, diperlukan banyak peluh dan upaya agar dapat menjadikan daerah ini sejajar dengan provinsi-pro-vinsi lain, yang sudah lebih dulu maju, di Indonesia. Tantangan yang dihadapi oleh Sulawesi Barat demi-kian besar dalam mengakselerasi diri di berbagai bi-dang pembangunan.

Pendirian Pusat Studi Pedesaan yang dinaungi oleh Universitas Sulawesi Barat patut diapresiasi. Ke-lahiran pusat studi ini dapat menjadi oase bagi da-haga kegiatan riset yang terkait dengan desa. Pemba-ngunan desa yang terdapat di Sulawesi Barat harus didukung oleh penelitian ilmiah yang baik sehingga menghasilkan strategi pembangunan yang terukur dan memperhatikan kepentingan masyarakat desa. Terlebih jika melihat pada berbagai data tentang pembangunan yang tersedia, kemajuan yang dimiliki berbagai desa di Sulbar tidaklah setara satu dengan yang lain. Agar dapat mengakselerasi desa-desa yang masuk kategori tertinggal, dan meningkatkan kualitas pembangunan di desa-desa yang sudah lebih dulu maju, dibutuhkan sebuah ikhtiar ilmiah yang dapat menjadi dasar kebijakan bagi pembangunan di desa tersebut maupun kebijakan di level pemerintah dae-rah dan provinsi. Dan Pusat Studi Pedesaan Unsul-bar memiliki beban tersebut di bahu para peneliti-nya.

Pendirian Pusat Studi Pedesaan yang dinaungi oleh Universitas Sulawesi Barat patut diapresiasi. Ke-lahiran pusat studi ini dapat menjadi oase bagi da-haga kegiatan riset yang terkait dengan desa. Pemba-ngunan desa yang terdapat di Sulawesi Barat harus didukung oleh penelitian ilmiah yang baik sehingga menghasilkan strategi pembangunan yang terukur dan memperhatikan kepentingan masyarakat desa. Terlebih jika melihat pada berbagai data tentang pembangunan yang tersedia, kemajuan yang dimiliki berbagai desa di Sulbar tidaklah setara satu dengan yang lain. Agar dapat mengakselerasi desa-desa yang masuk kategori tertinggal, dan meningkatkan kualitas pembangunan di desa-desa yang sudah lebih dulu maju, dibutuhkan sebuah ikhtiar ilmiah yang dapat menjadi dasar kebijakan bagi pembangunan di desa tersebut maupun kebijakan di level pemerintah dae-rah dan provinsi. Dan Pusat Studi Pedesaan Unsul-bar memiliki beban tersebut di bahu para peneliti-nya.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merupakan salah satu daerah pemekaran pasca-reformasi. Di provinsi yang sebelumnya bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan ini terdapat 6 kabupaten, 69 kecamatan, 73 kelurahan, dan 575 desa. Sebagai daerah pemekaran baru, diperlukan banyak peluh dan upaya agar dapat menjadikan daerah ini sejajar dengan provinsi-provinsi lain, yang sudah lebih dulu maju, di Indonesia. Tantangan yang dihadapi oleh Sulawesi Barat demikian besar dalam mengakselerasi diri di berbagai bidang pembangunan.

Salah satu yang masih menjadi masalah besar bagi Sulbar adalah masih sedikitnya penelitian dan karya ilmiah yang terkait dengan provinsi ini. Ini terutama dikarenakan banyak institusi pendidikan tinggi di Sulawesi Barat masih tergolong baru sehingga lebih banyak berurusan dengan pengembangan sumberdaya manusia dan infrastruktur dibandingkan menjadi kampus riset. Namun ke depannya, dengan semakin meningkatnya jumlah dan kualitas sumberdaya manusia terutama yang berkualifikasi S2 dan S3, akan ada lebih banyak penelitian yang mendukung pembangunan di Sulawesi Barat.

Pendirian Pusat Studi Pedesaan yang dinaungi oleh Universitas Sulawesi Barat patut diapresiasi. Kelahiran pusat studi ini dapat menjadi oase bagi dahaga kegiatan riset yang terkait dengan desa. Pembangunan desa yang terdapat di Sulawesi Barat harus didukung oleh penelitian ilmiah yang baik sehingga menghasilkan strategi pembangunan yang terukur dan memperhatikan kepentingan masyarakat desa.

Terlebih jika melihat pada berbagai data tentang pembangunan yang tersedia, kemajuan yang dimiliki berbagai desa di Sulbar tidaklah setara satu dengan yang lain. Agar dapat mengakselerasi desa-desa yang masuk kategori tertinggal, dan meningkatkan kualitas pembangunan di desa-desa yang sudah lebih dulu maju, dibutuhkan sebuah ikhtiar ilmiah yang dapat menjadi dasar kebijakan bagi pembangunan di desa tersebut maupun kebijakan di level pemerintah daerah dan provinsi. Dan Pusat Studi Pedesaan Unsulbar memiliki beban tersebut di bahu para penelitinya.

Saya, sebagai pimpinan di Unsulbar, sangat mendukung kegiatan Workshop Metode Penelitian Pedesaan yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Pedesaan bekerjasama dengan Peneleh Research Institute, Malang. Sebagai seorang akademisi dan peneliti, saya sangat paham akan pentingnya metode dalam menghasilkan penelitian yang baik. Untuk itu, kegiatan workshop, yang kemudian menghasilkan buku yang berisi berbagai kisah dalam penelitian lapangan singkat di Desa Pamboborang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat ini, sepatutnya menjadi pintu bagi kegiatan-kegiatan riset pedesaan ke depannya. Semoga dengan ini, kontribusi Universitas Sulawesi Barat dalam pembangunan di Sulbar, khususnya, dan Indonesia, umumnya, dapat lebih baik lagi.

Saya juga berterimakasih kepada Bapak Dr. Aji Dedi Mulawarman dan Ibu Dr. Ari Kamayanti yang telah berkenan membagi ilmunya dengan para peneliti di Pusat Studi Pedesaan Unsulbar. Semoga ke depannya, Peneleh Research Institute dapat berkarya lebih banyak lagi di Sulawesi Barat.

Bagi para pembaca buku ini, saya ucapkan selamat membaca. Semoga buku ini bisa membawa kebaikan bagi Sulawesi Barat, atau minimal, memantik inspirasi dan diskusi bagi para peminat penelitian pedesaan. Terima kasih.

Majene, 7 Juni 2022
Rektor Universitas Sulawesi Barat

Dr. Akhsan Djalaluddin

Penulis

Muhammad Sulthan - Muhammad Sulthan,saat ini me-rupakan ketua Pusat Studi Pedesaan Universitas Sulawesi Barat (UN-SULBAR) dan Dosen pada univer-sitas yang sama pada Program Studi Ilmu Politik. Meraih gelar S3 dalam bidang Komunikasi Politik dari Universitas Padjadjaran Bandung. Sebelum berkarir di UNSULBAR, Dr. Sulthan adalah pengajar pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman.
Andi Ismira - Andi Ismira lahir di Ujung Pan-dang pada tanggal 9 Maret 1989. Saat ini berprofesi sebagai dosen pada Prodi Hubungan Internasional Uni-versitas Sulawesi Barat. Dalam kese-hariannya, dosen perempuan yang akrab disapa Ismi ini disibukkan dengan berbagai kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yakni, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Sepanjang tahun 2018-2020, ia bertanggung jawab dalam mengelola jurnal ilmiah berbasis OJS untuk program studi yang kini tengah ia pimpin. Ia juga pernah berkolaborasi pada beberapa Konferensi Internasional dan menghasilkan kumpu-lan tulisan bersama peneliti lain dalam konteks Ilmu Hubungan Internasional dan sub-sub cabang keilmuannya. Di tahun 2019-2021, ia tergabung se-bagai anggota dalam APPRA (Asia Pacific Peace Research Association) dan menghasilkan publikasi bersama di tahun 2020. Selain itu, saat ini juga ia sedang menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Pembangunan di Universitas Sulawesi Barat. Ia dapat dikontak melalui e-mail: miraannisa1@gmail.com
Muhammad Yusri A.R. - Muhammad Yusri A.R. Lahir di Mamuju 10 Mei 1982, adalah seorang dosen di Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sulawesi Barat. Lulusan S1 Ilmu Peme-rintahan pada Sekolah Tinggi Pemba-ngunan Masyarakat Desa “STPMD-APMD” Yogya-karta tahun 2007 dan lulus S2 Ilmu Politik dan Peme-rintahan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2014. Alamat Pos: Jalan Talumung Kampus Fisip Universitas Sulawesi Barat, Majene Sulawesi Barat, Indonesia, 91511; email: Muhammadyusriar@gmail. com.
Gia Ayu Fita, S.Sos. M.Si. - Gia Ayu Fita, S.Sos. M.Si. lahir di Jakarta pada 23 Februari 1989. Gia te-lah menempuh Pendidikan pada jen-jang S1 jurusan Hubungan Internasio-nal di Universitas Prof. Dr. Moestopo (B) Jakarta 2006-2010. Kemudian Gia melanjutkan Pendidikan S2 dengan ju-rusan Spesialisasi Stratejik Intelijen di Universitas Indonesia pada tahun 2012 – 2014. Adapun penga-laman kerja Gia hingga saat ini yaitu sebagai Jurnalis, TVRI Nasional di Jakarta, International Relations Division TVRI Nasional di Jakarta, Dosen jurusan Hubungan Internasional di Universitas Prof. Dr. Moestopo, dan Dosen jurusan Hubungan Interna-sional di Universitas Sulawesi Barat.
Kasmiati - Kasmiati merupakan peminat isu ruang dan perempuan, kajian pedesaan, ekonomi dan pembangunan wilayah. Menyelesaikan pendidikan strata satu di program studi “Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan” Universitas Halu Oleo dan memperoleh gelar magister dari Sekolah Pasca Sarjana, Institute Pertanian Bogor (IPB) di bidang “Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan”. Sebelumnya telah menerbit-kan lebih dari lima buku bersama teman dan kole-ganya. Beberapa di antaranya adalah “Manis tapi tra-gis: kisah saidjah-adinda” Cantrik Pustaka (2021) dan “Kompleksitas Covid-19: Negara pangan dan Ke-sehatan” Deepublish (2021). Kini bolak-balik antara kampus dan kampung-kampung untuk meneliti, serta belajar-mengajar di Universitas Sulawesi Barat. Dapat dihubungi melalui: Kasmiatis35@gmail.com.
Abdul Hafid Tahir - Abdul Hafid Tahir dilahirkan di sebuah desa yang dikenal dengan Desa Gilireng, pada tanggal 2 Mei 1970 dan diberi nama Abdul Hafid. Desa Gili-reng ini sekarang sudah pemekaran menjadi Kecamatan Gilireng yang masih menjadi salah satu wilayah Kabupaten Wajo propinsi Sulawesi Selatan. Di Kabupaten Wajo inilah, saya menempuh pendidikan SD sampai SMA. Selan-jutnya melanjutkan pendidikan S1 sampai S3 di Uni-versitas Hasanuddin di Kota Makassar, karena pada waktu itu belum ada Perguruan Tinggi Negeri yang tersedia di daerah kami. Pekerjaan sehari-hari yang saya geluti sejak tahun 2009 adalah sebagai tenaga dosen non PNS. Tentunya seorang dosen harus me-ngerjakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Nur Indah Sari Arbit - Nur Indah Sari Arbit lahir di Pang-kajene, 19 Januari 1989. Penulis telah menyelesaikan Pendidikan Sarjana Bio-logi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, di Universitas Ha-sanuddin, Makassar pada tahun 2010, Pendidikan Magister Pengelolaan Lingkungan Hidup di Universitas Hasanuddin, Makassar pada tahun 2013, dan Program Doktor Ilmu Pertanian di Univer-sitas Hasanuddin, Makassar pada Tahun 2019. Pe-nulis telah terangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2015 di Universitas Sulawesi Barat. Se-karang ini menjabat sebagai Ketua Jurusan Perikanan Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Sula-wesi Barat. Kompetensi keilmuan penulis adalah Bu-didaya dan Lingkungan. Riset dan abdimas banyak terkait dengan Budidaya Rumput Laut. Penulis juga aktif sebagai Asesor Kompetensi Bidang Perikanan.
Endriady Edy Abidin - Endriady Edy Abidin lahir di kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada 14 Februari 1984. Menempuh Pendidi-kan Strata 1 bidang Hubungan Inter-nasional di Universitas Hasanuddin, Makassar, dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, untuk gelar M.A. Sejak 2015 menjadi pengajar tetap di Jurusan Hu-bungan Internasional, Universitas Sulawesi Barat, setelah sebelumnya sempat bekerja sebagai dosen di Universitas Hasanuddin dan Universitas Fajar, ke-duanya di Makassar. Saat ini sedang dalam proses un-tuk melanjutkan studi strata 3 bidang Hubungan Internasional di University of Limerick, Limerick, Irlandia. Penulis dapat dihubungi di email eea@unsul bar.ac.id.
Ikawati Karim, - Ikawati Karim, tertarik dengan tema riset berkenaan dengan kebijakan pa-ngan, pengembangan dan keberlan-jutan pertanian, rantai pasok agribis-nis dan usaha tani. Saat ini menjadi dosen dan peneliti. Penulis juga men-jabat sebagai Koordinator Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Sulawesi Barat dan Editor in Chief pada ANJORO: International Journal of Agriculture and Busi-ness. Menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana (S1) Jurusan Teknologi Pertanian dan program magister (S2) Program Studi Agribisnis, Universitas Hasanud-din. Penulis pernah aktif di berbagai kegiatan NGO (Non-Government Organization) dan lembaga riset. Pe-nulis juga pernah mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pendidikan Taiwan di National Cheng Kung University serta magang di Agriculture Business Division-Taiwan Sugar Corporation. Selain itu, penulis pernah mendapatkan beasiswa dari Kementerian Ri-set, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada program dosen magang di Universitas Padjadjaran serta Pro-gram Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris (PPKBI) di Universitas Pendidikan Indonesia. Bebe-rapa buku yang telah diterbitkan penulis yakni Agri-bisnis Rumput Laut, Agribisnis Kakao dan Kom-pleksitas Covid-19. E-mail: ikawati@unsul bar.ac.id.
Septiawan Ardiputra - Septiawan Ardiputra, lahir di Pole-wali, 12 September 1993. Setelah me-nyelaikan Pendidikan Sarjana dalam bidang Ilmu Manajemen, penulis me-lanjutkan pendidikannya pada pro-gram Magister dalam bidang Ilmu Administrasi Publik. Saat ini bekerja sebagai Dosen Tetap PNS pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sulawesi Barat. Selain aktif dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Bidang Pengajaran, Penelitian/Riset, Pengab-dian Kepada Masyarakat, penulis juga aktif dalam ber-bagai kegiatan Ilmiah lainnya seperti menulis berbagai Buku Ajar dan Buku Referensi. Penulis merupakan Reviewer Jurnal Nasional Ter-Akreditasi Dikti (Sinta-2). Email: septiawan.ardiputra@unsulbar.ac.id
Laila Qadrini - Laila Qadrini, lahir di Ujung Pan-dang, 29 April 1987. Alumni S1 Ilmu Matematika Universitas Negeri Ma-kassar dan S-2 Ilmu Statistika ITS Surabaya. Saat ini bekerja sebagai Do-sen Tetap PNS pada Prodi Ilmu Sta-tistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sulawesi Barat. Ak-tif membuat Modul, Buku Ajar Statistika, Pembi-cara Bimbingan Teknis Pengolahan Data Statistika, Reviewer Artikel Jurnal Nasional Ter-Akreditasi Dikti dan Aktif sebagai ASESOR Badan Akreditasi Nasional S/M Provinsi Sulawesi Barat. Telp/WA: 085255117401. E-mail: laila.qadrini@unsulbar.ac.id
Suparjo Razasli Carong - Suparjo Razasli Carong, lahir di So’e (Nusa Tenggara Timur) pada 22 Agustus 1988. Penulis telah menyele-saikan Pendidikan Sarjana (S.Si) Bio-logi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, di Universitas Hasanuddin, Makassar pada Tahun 2011 dan Magister (M.Sc) Ilmu Lingkungan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada Tahun 2015. Penulis juga telah terangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2018 di Universitas Sulawesi Barat. Saat ini, aktif sebagai dosen program studi Kehutanan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Sulawesi Barat. Kompetensi keilmuan penulis adalah Biologi Lingkungan. Riset dan abdimas banyak terkait dengan Pesisir (Ekosistem Hutan Mangrove). Penulis juga aktif sebagai Tim Pusat Penjaminan Mutu (PPM) Universitas Sulawesi Barat sejak 2019 hingga sekarang.
Rizky Marwani Bagus - Rizky Marwani Bagus, tempat lahir Ujung Pandang, tanggal 9 Maret 1999. Saat ini saya sedang menge-nyam pendidikan S-1 program studi Hubungan Internasional, fakultas Ilmu Sosial Politik di Universitas Sulawesi Barat. Saya masih seorang mahasiswa dan pengalaman saya adalah lebih banyak di bidang organisasi, mulai dari organisasi kema-185 hasiswaan hingga kepemudaan di masyarakat. Hingga kini saya masih aktif dalam kegiatan keorganisasian. Saya juga seorang atlet dan sekaligus pelatih ilmu beladiri Pencak Silat di kabupaten Majene.
Muhammad Mukhram - Muhammad Mukhram, lahir di Pangkajene, 5 November 1989. Penulis anak pertama dari pasangan H. Mukhtar dan Hj. Ramlah yang keduanya berlatarbelakang seorang guru SMA. Penulis menamatkan pendidikan S-1 di Universitas Negeri Makassar dan mengambil program studi Pendidikan Akuntansi. Kemudian melanjutkan ke jenjang S-2 di Universitas Muslim Indonesia dan mengambil juru-san Magister Akuntansi dan memilih konsentrasi Per-pajakan. Penulis pernah merasakan menjadi seorang guru SD, SMP dan SMA sebelum terangkat di kampus Universitas Sulawesi Barat dan menjadi do-sen akuntansi pertama dengan latar belakang kon-sentrasi Perpajakan yang ada di Universitas Sulawesi Barat. Semoga karya ini memberikan sumbangsih penuh bagi semua masyarakat terkhusus di dunia Pendidikan dan khalayak umum serta menjadi sebuah solusi ditengah krisis pandemi sehingga karya ini tak hanya bisa dikenal tapi juga bisa dikenang. Penulis juga berharap semoga selalu diberikan keridhoan oleh Allah sehingga senantiasa terus berkarya untuk pendidikan, agama, bangsa dan negara. Email Penulis: muhammadmukhram@unsulbar.ac.id.
Wulan Ayuandiani. - Wulan Ayuandiani. Penulis me-miliki latar belakang Pendidikan di keuangan. Awalnya penulis sangat tertarik dengan ilmu exact terutama hitung menghitung, sehingga dari kegemaran ini penulis berusaha mencari tahu rasanya belajar ilmu sosial itu seperti apa, me-manage keuangan itu bagaimana sehingga dari sikap kaingin-tahuan ini penulis memilih jurusan manajemen, baik pendidikan sarjana maupun pasca-sarjana. Penulis menempuh Pendidikan S1 jurusan Manajemen di STIE Muhammadiyah Mamuju Tahun 2011 dengan gelar Cumlaude. Selanjutnya penulis melanjutkan pen-didikan pascasarjana, Magister Manajemen, Konsen-trasi Keuangan di Universitas Hasanuddin Tahun 2016 dengan memiliki IPK tertinggi pada Kelas Konsentrasi Keuangan.

Penulis memiliki kepakaran dibidang Keuangan. Sebagai dosen profesional dan telah memiliki serti-fikasi dosen, penulis pun aktif dalam menulis pene-litian dan melaksanakan pengabdian sesuai dengan bidang konsentrasi manajemen keuangan. Beberapa penelitian dan pengabdian, penulis telah didanai oleh internal perguruan tinggi dan Kemenristek DIKTI serta adapun beberapa penelitian penulis dilakukan secara mandiri. Selain penelitian dan pengabdian, penulis juga aktif sebagai MC (Master of Ceremony) di berbagai acara eksternal dan internal Fakultas Eko-nomi Universitas Sulawesi Barat. Prinsip penulis adalah jadilah manusia yang serba bisa, bukan hanya fakum dan menguasai satu ilmu saja, melainkan jadi-lah manusia yang multitalent dan dapat berguna dimanapun Anda berada.
Purnama Sari - Purnama Sari lahir di Pangkep pada tanggal 19 Maret 1990 dan sekarang menetap di Makassar. Me-nyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Pangkep pada tahun 2001, di SMP pada tahun 2004 dan di SMA Negeri 1 Pangkep pada tahun 2007. Selanjutnya menumpuh studi D3 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Hasanuddin pada tahun 2007, S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Pendidikan ekonomi di Universitas Negeri Makassar pada tahun 2010, S2 Prodi IPS kehususan Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Makassar tahun 2014 dan Sekarang tengah menempuh studi S3 Prodi Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Makassar. Adapun Pekerjaan pada saat ini adalah sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto Makassar.

Daftar Isi

Cover Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Brand Pamboborang Sebagai Desa Pande Besi
     A. Pande Besi sebagai Warisan Desa Pamboborang
     B. Campur Tangan Pemerintah terhadap Industri Pande Besi
     C. Brand sebagai Entitas Perusahaan
     Daftar Referensi
Bab 2 Memaknai Pamboborang Dalam Filosofi Empat Penjuru Mata Angin
     A. Pandai Besi dalam Narasi
     B. Pengembangan Pariwisata Berbasis Alam dan Budaya: Sebuah Langkah Kehati-Hatian
     C. Kohesi Sosial: Sejauh Apa Kita Harus Kembali?
     D. Mempraktikkan Tahapan Komunikasi Pembangunan Partisipatoris dan Inklusif
     Daftar Referensi
Bab 3 Romantisme Pamboborang
     A. Awal Mula Mengenal Desa Pande Besi
     B. Keindahan Lain di Desa Pamboborang
     Daftar Referensi
Bab 4 Kisah Renik Dari Desa: Perempuan, Penumpu Yang Diabaikan
     A. Ketika Air Melimpah Tapi Tak Sampai
     B. Memberi Ruang Kepentingan Perempuan
     C. Penelitian dan Kerja Membalikkan Keadaan
     Daftar Referensi
Bab 5 Menelusuri Potensi Tersembunyi Di Desa Pamboborang
     A. Persepsi Tanda dalam Budaya Masyarakat
     B. Pande Besi di Desa Pamboborang
     C. Potensi Tersembunyi di Desa Pamboborang
     Daftar Referensi
Bab 6 Dari Workshop Pedesaan Hingga Cerita Pagandeng Ikan Desa Pamboborang
     A. Pelibatan dengan Masyarakat Desa Pamboborang
     B. Penjual Ikan Keliling (Pagandeng Ikan) Desa Pamboborang
     C. Ikan Sebagai Sumber Nutrisi Desa Pamboborang
     Daftar Referensi
Bab 7 Pande Besi, Kelas, Dan Riset Pedesaan: Sebuah Kisah Dari Workshop Metode Penelitian Pedesaan
     A. Kondisi Desa Pande Besi
     B. Perhitungan Ekonomi Sederhana Desa Pande Besi
     Daftar Referensi
Bab 8 Bukit “Bawang” Soe
     A. Bukit SOE Penghasil Bawang Merah
     B. Pertanian yang Ramah Lingkungan
Bab 9 Kerajinan Pande Besi Di Desa Pamboborang
     A. Berpetualang di Desa Pamboborang
     B. Pandai Besi sebagai Salah Satu Mata Pencaharian Warga di Desa Pamboborang
     Daftar Referensi
Bab 10 Pande Besi: Tak Lekang Oleh Panas, Tak Lapuk Oleh Hujan
     A. Pengrajin Pande Besi di Desa Pamboborang
     B. Pendistribusian Hasil dari Pande Besi
     C. Pamor
     Daftar Referensi
Bab 11 Budaya Sibaliparriq Pada Masyarakat Suku Mandar Di Desa Pamboborang
     A. Apa itu Sibaliparriq?
     B. Konsep Sibaliparriq
     C. Peran Perempuan dalam Konsep Sibaliparriq
     Daftar Referensi
Bab 12 Menyusuri Desa Pande Bassi Dimajene (Desa Pamboborang)
     A. Desa Pamboborang
     B. Workshop Metode Penelitian Pedesaan
     C. Pande Bassi
     Daftar Referensi
Bab 13 Tata Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa Pamboborang
     A. Tata Sosial Masyarakat Desa Pamboborang
     B. Tata Ekonomi Masyarakat Desa Pamboborang
     C. Harapan Perkembangan Desa Pamboborang Menuju Ekowisata
     Daftar Referensi
Bab 14 Potensi Pandai Besi Di Desa Pamboborang
     Daftar Referensi
Tentang Penulis