Tampilkan di aplikasi

Gawat, Ketum IGI Imbau Guru Honorer Kompak Tinggalkan Ruang Kelas

Radar Bengkulu - Edisi 13 November 2019

Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim makin lantang menyuarakan aspirasi guru honorer. Dia menilai berbagai kebijakan pemerintah semakin membuat peluang guru honorer memiliki status aparatur sipil negara (ASN) makin kecil.

Padahal bertahun-tahun, pemerintah sudah diuntungkan secara finansial dengan mempekerjakan guru honorer yang digaji tidak layak. Ada yang Rp 100 ribu per bulan.

"Saya agak kecewa dengan kebijakan Kemendikbud soal Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Mandiri ini. Padahal itu peluang guru honorer mendapatkan sertifikat...
Baca artikel selengkapnya di edisi 13 November 2019

Radar Bengkulu dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya koran edisi ini

INTERAKTIF
Rabu, 13 November 2019
Pendidikan

Artikel Pendidikan lainnya