Ada orang yang sangat peduli dengan tren. Entah untuk pakaian, sepatu, atau model rambut. Saat model rambut pendek sedang in, ia tak segan memangkas rambutnya. Saat model rok mini digemari, ia berusaha segera memilikinya. Mudah bagi seseorang untuk mengikuti tren fashion, karena ciri-cirinya mudah dikenali melalui geraigerai fashion yang betebaran di mal.
Tren dalan dunia desain interior tidak sejelas itu. Bahkan satu dekade lalu, masih sedikit orang yang peduli dengan tren interior. Kalaupun kemudian ada gaya-gaya yang mendominasi di satu masa, perputarannya cukup lama. Belum tentu dalam kurun 3 tahun ada perubahan.
Belakangan ini, pergerakan tren di dunia interior semakin seru. Dalam hitungan satu tahun, terlihat ada perubahan-perubahan yang menarik. Art deco, industrial, vintage, dan masih banyak model-model lain, bergulir dari tahun ke tahun. Tempat-tempat umum seperti rumah makan, sekolah, klinik, dapat jadi indikator tentang gaya apa yang disukai masyarakat pada satu masa.
Namun tren kali ini, tampaknya cukup unik. Mengapa unik, karena orang tidak lagi terpaku pada satu gaya desain yang sering disebut tren. Bukan tidak peduli, melainkan orang merasa lebih bebas untuk mengungkapkan dirinya, dan tak ragu mengawinkan ekspresi dirinya tersebut dengan desain masa kini. Hasil akhirnya adalah desain yang sangat personal.
“Inilah saya” menjadi tren tersendiri. Bagaimana orang menunjukkan identitas dan karakternya melalui desain, menjadi sebuah pola yang digemari. So, menjadi trendy adalah berani menjadi diri sendiri.