Beton merupakan material bangunan yang hampir selalu dijumpai dalam proses pembangunan rumah. Beton yang umum dipakai dalam proses pembangunan dibentuk dengan cara pengecoran. Dengan menggunakan cetakan, adukan beton dituang untuk membentuk kolom, pelat lantai, maupun dinding. Alat cetak beton atau biasa disebut bekisting menjadi bagian yang sangat menetukan penampilan beton. Selama beberapa waktu, di dalam cetakan, beton akan mengering dan mengeras, dan kekuatan beton memungkinkannya menjadi struktur bangunan yang diandalkan.
Selain bentuk, bekisting juga berperan terhadap hasil akhir dari permukaan beton. Hal ini dikarenakan tekstur beton dipengaruhi oleh tekstur permukaan beksiting. Cetakan tersebut menjadikan beton mempunyai bentuk sesuai yang diinginkan. Salah satu bahan utama dari bekisting beton adalah kayu olahan seperti plywood atau multipleks. Namun, seperti yang kita ketahui, kayu yang sering digunakan sebagai bekisting semakin sulit didapat. Hutan sebagai bahan baku kayu semakin berkurang. Mau tidak mau, bekisting dari kayu harusnya sudah sejak lama dicarikan penggantinya. Lantas, adakah penggantinya?
Ramah Lingkungan Setelah digunakan, bekisting kayu tidak dapat diolah kembali dan menjadi masalah baru, yaitu sampah. Penggunaan bekisting kayu merupakan satu-satunya hal yang membuat pelaksanaan konstruksi masih belum bisa dikatakan ”green”. Berangkat dari isu tersebut, sudah saatnya mulai memikirkan alternatif lain selain kayu sebagai bahan bekisting. Beberapa tahun terakhir telah ada produk bekisting yang menggunakan bahan dasar plastik yang dikompositkan dengan bahan fiber glass. Bahan plastik yang dikompositkan dengan fiber glass memiliki kemampuan yang sama bahkan lebih baik dari kayu untuk digunakan sebagai bekisting. Banyak pabrik di luar negeri telah memproduksi sistem bekisting plastik ini secara massal. Bekisting plastik yang mereka buat dapat digunakan untuk elemen struktur fondasi, kolom, dinding dan pelat lantai.
