Saat mendesain rumah, ruang apa yang biasanya mendapat perhatian lebih? Ruang keluarga, dapur, kadang-kadang kamar mandi dan ruang tidur utama. Kamar anak? Ya, disediakan ruang khusus untuk anak, yang ukurannya biasanya lebih kecil dari kamar utama. Tapi bagaimana desainnya, ditentukan nanti setelah rumah jadi. Dibuatkan tempat tidur, lemari, meja belajar, dengan ciri anak-anak.
Kita sering lupa, bahwa kamar anak sesungguhnya lebih membutuhkan perhatian dibandingkan ruang tidur utama, atau bahkan ruang keluarga.
Pertama, kamar anak menampung cukup banyak aktivitas, mulai dari tidur, bermain, kadang-kadang juga belajar. Sehingga perlu dipertimbangkan luasannya.
Kedua, anak-anak tidak selalu bisa merasakan ketidaknyamanan, beda dengan kita sebagai orang dewasa. Saat kita dalam posisi tidur merasa cahaya dari jendela mengganggu, kita akan mencoba untuk mengubah posisi tidur. Tapi pada anak, bila posisi meja belajarnya kurang nyaman, mungkin ia tidak bisa merasakan. Yang terlihat hanyalah efeknya, misalnya si anak jadi kurang suka belajar. Begitu pun bila meja belajar bersebelahan dengan tempat tidur, misalnya, efeknya si anak bisa saja selalu “tergoda” untuk naik ke tempat tidur sebelum pekerjaan rumahnya selesai.
Di luar urusan tata letak furnitur, masih ada masalah penempatan jendela (yang berefek pada kesehatan dan kenyamanan), jarak kamar dari jalan utama (yang berefek pada tingkat kebisingan), atau arah hadap kamar (yang berpengaruh pada suhu di dalam kamar). Itu semua layak mendapat perhatian sejak awal.
Bila kesehatan dan kenyamanan anak adalah hal penting, mari kita utamakan kamar anak saat membangun atau merenovasi rumah. Bila terlalu banyak kata “terlanjur”, kita dapat mengakalinya dengan kreativitas terbaik.