Tampilkan di aplikasi

Instalasi modern dari sebuah tradisi

Majalah Rumahku - Edisi 132
2 Agustus 2017

Majalah Rumahku - Edisi 132

Batik selalu menarik. Tak hanya sebagai adi busana, saat diaplikasikan dalam wujud yang berbeda.

Rumahku
Adalah batik indigo, sebagai salah satu produk batik yang dicelup dengan pewarnaan dari daun alami, indigo. Lewat pewarnaan alami, terciptalah batik yang berwarna biru. Sangat khas, lewat warna birunya yang terlihat berbeda karena menggunakan pewarna alami, untuk selanjutnya dibuat dengan proses batik.

Mulai mengenalkan batik indigo sejak tahun 2009 lewat pameran, kini Mayasari Serkarlaranti atau Nita bersama sang suami, Kenzo Wienand bisa dibilang sukses mengembangkan batik indigo. Dalam ajang Casa 2017, Nita dan Kenzo menghadirkan batik indigo dalam instalasi yang sangat menarik, yang diberi judul Never Ending Pieces on Natural Indigo Batik.

Ide desain instalasi ini memanfaatkan sisa-sisa potongan kain batik dari produk fashion Galeri Batik Jawa yang memproduksi natural indigo batik. Semua produk batik adalah batik tulis atau cap kombinasi tulis sehingga potongan-potongan kain juga sebagai hasil karya jerih payah para pembatik.

Sisa-sisa potongan kain dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna, dengan tetap menampilkan value batiknya. Instalasi menarik ini menampilkan pakaian jadi dari mannequin, lalu dibagian bawahnya terdapat potongan-potongan perca batik yang berserakan dari hasil produk fashion. Desain instalasi ini menunjukkan, meskipun batik adalah produk tradisi, namun saat diaplikasikan dalam instalasi interior, bisa tampil modern yang sangat eye cathing.
Majalah Rumahku di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI