Tampilkan di aplikasi

Agar rumah tidak terasa panas

Majalah Rumahku - Edisi 132
2 Agustus 2017

Majalah Rumahku - Edisi 132

Merancang void untuk mendukung terjadinya pergerakan udara. / Foto : Istimewa

Rumahku
Suhu panas di dalam rumah sebagian besar berasal dari sengat matahari yang menembus dinding dan atap rumah. Sumber panas yang lain adalah manusia dan hewan piaraan; juga lampu serta berbagai perangkat elektronik (kompor, oven, microwave, kulkas, TV, dsb.). Ruang semakin terasa panas jika udara di dalamnya lembap dan tidak mengalir dengan baik.

Pemasangan kipas angin, exhaust fan, dehumidifier, atau AC dapat mengatasi panas. Namun, tunda dulu penggunaan peralatan tersebut! Sebelumnya terapkan cara-cara yang lebih sehat dan ramah lingkungan untuk membuat rumah Anda tidak lagi terasa panas. Berikut beberapa di antaranya!

Jika membangun rumah dari nol, rencanakan orientasi bangunan dan/atau bukaan. Jika situasi lahan dan lingkungan mendukung, maksimalkan orientasi bukaan pada sisi utara/selatan agar tidak terpapar panas matahari secara langsung. Hindari meletakkan ruang tidur pada sisi barat karena panas matahari dari barat (siang hingga menjelang sore) cenderung lebih menyengat.

Jika terpaksa, tambahkan secondary skin atau pembayangan, misalnya dengan overhang atau menanam pohon peneduh. Sediakan cukup bukaan/jendela/ventilasi berpotensi mengalirkan udara segar ke dalam rumah. Akan lebih baik jika bukaan tersebut dibuat dengan konsep ventilasi silang, yaitu dalam posisi berseberangan.
Majalah Rumahku di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI