Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sahabat Zakat, alhamdulillah bulan ini kita memasuki bulan yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. 73 tahun yang lalu, para pahlawan kita telah mendeklarasikan proklamasi yang menandakan negara kita sudah terbebas dari penjajahan.
Sudah selayaknya kita memanjatkan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita. Namun, sampai saat ini sudahkah kita merdeka seutuhnya? Menurut BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), saat ini krisis pangan telah mengancam dunia, termasuk Indonesia. Mengacu data dari OECD 2015, saat ini tingkat konsumsi daging di Indonesia masih rendah, yakni 11,6 Kg per kapita per tahun.
Hal tersebut jauh dari angka ideal konsumsi daging, yaitu sebanyak 34,19 Kg per kapita per tahun. Merujuk dari ajaran Nabi Yusuf yang merupakan seorang ahli manajemen pangan negara, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan untuk mewujudkan ketahanan pangan negara. Mulai dari teknik pengawetan makanan, sistem sirkulasi pangan, standar bangunan penyimpanan pangan, serta pegaturan gaya hidup, dan konsumsi masyarakat.
Momen Idul Adha merupakan saat yang tepat untuk menyediakan sumber protein hewani, sehingga dapat dimanfaatkan lebih lama dan berkelanjutan. Melalui Superqurban, daging qurban dapat dioptimalkan menjadi cadangan makanan sebagai ikhtiar terwujudnya ketahanan pangan Indonesia dan dunia. Dengan adanya Superqurban diharapkan bisa memenuhi asupan gizi seimbang bagi masyarakat, terutama bagi warga ekonomi menengah bawah. Sahabat Zakat, selamat memperingati Hari Kemerdekaan. Semoga negara kita bisa merdeka dari segala bentuk penjajahan. Dirgahayu Indonesiaku.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.