Tidak lama lagi umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Gulai, rendang, tongseng, sate, soto, dan berbagai makanan olahan dari daging sapi dan kambing akan menjadi menu utama di setiap rumah.
Akan tetapi, sebagian besar orang merasa takut untuk mengkonsumsi makanan-makanan tersebut, karena dipercaya dapat meningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Apakah hal tersebut benar adanya menurut ilmu medis terkini? Sebagian besar orang sangat takut dengan kolesterol. Padahal, kolesterol juga memiliki manfaat untuk tubuh, diant aranya untuk menghasilkan asam empedu untuk mencerna makanan, memproduksi vitamin D dan hormon-hormon, serta sebagai struktur lapisan luar pada sel.
Terdapat dua jenis kolesterol, yang kita kenal sebagai kolesterol buruk dan baik. Jenis pertama adalah LDL (Low Density Lipoprotein) atau dikenal juga sebagai ‘kolesterol buruk’.
Jika kadar LDL dalam darah berlebihan, maka dapat meny ebabkan terjadinya pembentukan sumbatan pada pembuluh darah otak dan jantung yang dapat berakibat terjadinya stroke dan penyakit jantung koroner. Jenis kolesterol kedua adalah HDL (High Density Lipopr otein) dan dikenal dengan sebutan ‘kolesterol baik’. Kolesterol ini pada dasarnya membantu menghilangkan kolesterol buruk LDL dari darah.
Sebagian besar (75%) k olesterol diproduksi secara alami (endogen ) oleh tubuh manusia. Sisanya sebanyak 25%, diperoleh dari luar tubuh (eksogen ) melalui asupan nutrisi makanan yang dikonsumsi. Sehingga perlu diingat bahwa faktor nutrisi, hanya mempengaruhi sebagian kecil dari kolesterol darah. Makanan berkolesterol berasal dari hewan, seperti susu, telur, dan daging.
